Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menyebut bom panci yang meledak di Jalan Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, berdaya ledak rendah. Namun Anton masih menanti hasil penelitian lebih lanjut terkait bom tersebut.
"Ini bom low explosive, tapi kami harus meminta keterangan Tim Jihandak (Penjinak Bahan Peledak) terlebih dulu," ujar Anton seperti dilansir
Detikcom, Rabu (27/2).
Anton mengatakan, saat ini kepolisian sudah dapat mengendalikan situasi di kawasan tersebut. Namun ia meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi aksi teror di Bandung. "Jangan
underestimate," tuturnya.
Sesaat setelah personel kepolisian menembak terduga pelaku yang bersembunyi di kantor Kelurahan Arjuna, Anton dan jajaran Polda Jabar memasuki tempat kejadian perkara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton terlihat mengenakan helm dan rompi antipeluru. Anton berkali-kali mengusap matanya.
Pagi tadi, bom meledak di Jalan Pendawa. Dua terduga pelaku lantas melarikan diri dari kejaran personel kepolisian. Satu di antara mereka kabur menggunakan sepeda motor, sementara satu lainnya bersembunyi di kantor Kelurahan Arjuna.
Pelaku di kantor kelurahan itu terlibat baku tembak dengan polisi. Kepolisian menembakan senjata ke arah lantai dua kantor kelurahan itu berkali-kali. Selain memecahkan kaca, baku tembak itu juga memunculkan bara api dan asap pekat yang mengepul.
Desember 2015, insiden bom panci terjadi di Bekasi, Jawa Barat. Kala itu, Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri menyebut bom tersebut berdaya ledak tinggi. Polisi menduga, bom panci di Bekasi itu akan diledakkan di sekitar Istana Presiden, Jakarta.
(abm/asa)