Bambang Widjojanto soal Insiden Air Keras: Ini Terorisme

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 13:09 WIB
Aksi penyiraman air keras pada Novel Baswedan sudah di luar batas. Bambang Widjojanto menyebutnya sebagai aksi teroris.
Mantan Wakil Ketua KPK sebut penyerangan pada Novel Baswedan sudah di luar batas. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyebut serangan air keras pada Novel Baswedan sudah diluar batas. Ia menyebut pelakunya pantas disebut teroris.

"Ini adalah terorisme, pelakunya pasti adalah teroris. Harus dikualifikasi teroris. Karena tindakannya itu sudah di luar batas," kata Bambang di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (11/4).

Pria yang akrab disapa BW mengatakan, bila kasus penyerangan kepada Novel ini tak diusut tuntas, maka kasus-kasus serupa akan terus terulangi. BW khawatir aksi ini bisa mengganggu upaya pemberantasan korupsi KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upaya pemberantasan korupsi tengah ditikam di ulu hati," ujarnya.

BW menganggap kasus teror terbaru yang diterima Novel ini tentu harus diantisipasi. Menurutnya aksi teror ini juga bertentangan dengan program Nawacita Presiden Joko Widodo.
Ddalam Nawacita tertuang keinginan pemerintah dengan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

"Mudah-mudahan ini jadi momentum apakah negara absen atau negara gagal dalam memberikan jaminan keamanan bagi pihak yang sedang menjalankan pemberantasan korupsi secara serius," kata BW.

Senada dengan BW, mantan petinggi KPK lainnya, Busryo Muqodas juga menyatakan bahwa serangan terhadap Novel merupakan tindakan terorisme. Ia menilai, serangan ini bukan ditujukan secara personal kepada Novel, melainkan secara kelembagaan KPK.

"Terorisme itu ya seperti ini. Yang diserang itu bukan personal Novel saja tapi Novel bagian dari KPK," kata Busryo.

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga menyebut penyiraman air keras terhadap Novel adalah aksi teror. Menurutnya kejadian ini bukan lagi sekadar intimidasi.

"Pak Novel Baswedan ini kan penyidik KPK yang senior, berarti kan ada teror intimidasi betul udah teror itu dan udah kriminal," kata Djarot di Keramat Jati, Jakarta Timur.
Ia menduga kejadian yang menimpa Novel ini terkait dengan kasus besar yang sedang ditangani KPK.

Seperti diketahui, Novel saat ini tengah menangani salah satu kasus yang menyedot perhatian publik, yakni kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP. Novel merupakan penyidik senior dalam kasus yang menyeret nama-nama besar itu.

Novel sendiri sempat dihadirkan ke persidangan kasus e-KTP, Irman dan Sugiharto, untuk dikonfrontir dengan mantan anggota Komisi II DPR dari Fraksi Hanura Miryam S Haryani.

Djarot meminta agar pihak kepolisian segera melacak dan menangkap pelakunya.
"Oleh sebab itu, ini semakin menguatkan untuk perang melawan para koruptor, untuk betul-betul membangun pemerintahan yang bersih tanpa pandang bulu," ujarnya.

Novel disiram dengan air keras tadi pagi usai salat subuh berjamaah di Masjid kawasan Kelapa Gading. Dua orang diduga pelaku mengendarai sepeda motor berboncengan dan langsung menyiramkan air keras ke muka Novel.

Akibatnya, luka bakar dan pembengkakan terjadi di sekitar dahi dan mata penyidik senior KPK ini. Setelah disiram, Novel langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.

[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER