Guyon Yorrys: Trump Tahu Perkara Setya dan e-KTP

CNN Indonesia
Senin, 24 Apr 2017 14:23 WIB
Menurut Yorrys Raweyai, dugaan korupsi e-KTP telah menarik perhatian nasional hingga dunia internasional. Terlebih karena Setya dan Trump rekan bisnis.
Ketua DPR Setya Novanto. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Yorrys Raweyai berguyon bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengetahui dugaan keterlibatan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik.

Yorrys menyatakan, permasalahan korupsi e-KTP yang diduga melibatkan Setya telah menarik perhatian nasional bahkan internasional. Sambil tertawa, ia pun lantang menjawab ketika dikonfirmasi Trump mengetahui hal ini.

"(Trump) Tahu pasti. Karena kan rekan bisnis," ujar Yorrys dalam sebuah diskusi di Hotel Puri Denpasar, Senin (24/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump memang memiliki kedekatan dengan Setya. Sekitar dua tahun lalu, Setya bahkan menyempatkan diri berkunjung ke kampanye Trump saat kunjungan kerja di Amerika Serikat.
Setya menyambut baik ketika Trump terpilih menjadi Presiden Amerika menggantikan Barrack Obama. Presiden Joko Widodo bahkan senang dengan kedekatan Trump dan Setya.

Di sisi lain, perkara e-KTP merugikan negara hingga Rp2,3 triliun. Sejumlah nama besar juga disebutkan dalam dakwaan Irman dan Sugiharto seperti Menkumham Yasonna Laoly dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka disebut dalam kapasitas sebagai bekas anggota Komisi II DPR.

Dalam pengembangannya, KPK juga telah menetapkan dua tersangka baru yakni Andi Narogong yang diduga melobi parlemen meloloskan Rp5,9 triliun menjadi anggaran e-KTP dan Politikus Partai Hanura Miryam S. Haryani.
Sementara itu, Setya hingga kini telah dimintai keterangan beberapa kali menjadi saksi. Namun dua pekan lalu, KPK telah meminta Dirjen Imigrasi mengeluarkan surat pencegahan keluar negeri bagi Setya Novanto.

Surat pencegahan diperlukan sebab keterangan-keterangan Ketua DPR ini penting dalam pengembangan perkara e-KTP.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER