Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menyatakan, aksi peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day 2017 akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Andi menegaskan, aksi awal Mei mendatang itu akan berjalan aman.
"Dulu banyak yang takut (aksi buruh). Saya pastikan May Day 2017 tidak akan mengganggu ketertiban umum," kata Andi di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (27/4).
Pernyataan itu disampaikan langsung di hadapan Presiden Joko Widodo yang menghadiri acara peletakan batu pertama atau
ground breaking pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Andi yang juga menjabat komisaris utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) menuturkan, banyak perbedaan bentuk aksi pada May Day tahun ini. Para buruh nantinya akan melakukan parade kebudayaan, seperti pembacaan puisi dan pertunjukan silat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, mereka juga akan menampilkan
marching band hingga ke depan Istana. Setiap tahun, kawasan di depan Istana Merdeka Jakarta selalu menjadi titik utama aksi buruh tiap May Day.
Pada pelaksanaan demonstrasi Hari Buruh sebelumnya, ribuan buruh menggelar aksi jalan kaki (
long march) dari Bundaran Hotel Indonesia hingga ke depan Istana Merdeka. Aksi itu disertai penyampaian tuntutan-tuntutan mereka kepada pemerintah.
Selain berkumpul di depan Istana Merdeka, sebagian buruh juga menggelar aksinya di Stadion Gelora Bung Karno. Biasanya mereka akan mendengarkan pernyataan para pemimpin organisasi buruh. Ada pula hiburan berupa pertunjukkan musik dari sejumlah musisi ternama.
Sejumlah elemen gerakan buruh akan turun aksi pada peringatan May Day nanti. Mereka akan berorasi di depan Istana hingga pukul 19.00 WIB. beberapa pokok tuntutan pada aksi mendatang di antaranya soal penghapusan
outsourcing dan pemagangan, pemberian jaminan sosial, serta tolak upah murah.