Kemenhub Akan Uji Kelayakan Bus di Tempat Wisata

CNN Indonesia
Senin, 01 Mei 2017 16:33 WIB
Kementerian Perhubungan berencana melakukan uji kelayakan bus di sejumlah tempat wisata dengan bekerja sama bersama polisi.
Kementerian Perhubungan berencana melakukan uji kelayakan bus di sejumlah tempat wisata dengan bekerja sama bersama polisi. (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan berencana melakukan uji kelayakan bus di sejumlah tempat wisata. Rencana uji kelayakan ini menyusul terjadinya kecelakaan dua bus pariwisata di jalur Puncak, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Kami akan melakukan program aksi dengan pemeriksaan bus-bus pariwisata di jalan dan tempat wisata bersama pihak kepolisian," ujar Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo saat konferensi pers di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (1/5).

Dua bus yang mengalami kecelakaan di jalur Puncak yakni HS Transport dan Kitrans ternyata tak terdaftar sebagai bus pariwisata di database Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub.
Bus HS Transport sebelumnya mengalami kecelakaan di tanjakan Selarong, Megamendung, Puncak, pada 22 April lalu hingga menyebabkan empat orang tewas. Sementara pada 30 April terjadi kecelakaan bus Kitrans di Ciloto, Cianjur, yang menewaskan 12 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bus ini tidak berangkat dari terminal, sehingga mereka memang tidak melakukan ram check resmi dari Kemenhub," katanya.

Selain itu, lanjutnya, bus tersebut juga tidak dilengkapi dengan tanda uji KIR atau kelayakan. Rem blong yang menjadi penyebab kecelakaan itu, kata Sugihardjo, terjadi karena tidak ada pengujian resmi kelayakan bus.

"Untuk kejadian ini kendaraan memang tidak diujikan," ucapnya.
Sugihardjo juga mengatakan akan melaporkan pemilik bus Kitrans ke polisi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Kitrans tidak terdaftar sebagai bus pariwisata.

"Beroperasi ilegal, dan kami akan mengadukan bus Kitrans, ini pidana. Bayangkan yang terdaftar saja kami sanksi tegas, dan ini tidak terdaftar," katanya.

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER