Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengharapkan publik tidak terlalu dini mengaitkan penembakan kediaman anggota DPR Fraksi PKS Jazuli Juwaini dengan situasi politik saat ini. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya persepsi negatif kepada pihak-pihak tertentu.
"Kami harapkan semua praduga yang terburuk tidak benar. Masih terlalu awal untuk dikaitkan (dengan politik)," ujar Taufik di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/5).
Politikus PAN tersebut mengimbau publik mempercayakan sepenuhnya pengusutan kasus dugaan penembakan tersebut kepada kepolisian. Dia berharap kepolisian bisa segera mengungkap kasus tersebut agar keamanan di masyarakat bisa terjaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berharap kepada penegak hukum dan pimpinan Polri untuk bisa menjaga keselamatan, tidak hanya politikus tapi juga seluruh masyarakat," ujarnya.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sementara itu meyakini terduga pelaku penembakan di kediaman koleganya di PKS itu dilakukan oleh orang di luar kawasan tempat tinggal Jazuli. Pasalnya, ia menilai sosok Jazuli sangat dihormati oleh masyarakat tempat tinggalnya.
Jazuli yang saat ini tengah berada di Peru, kata Fahri, merupakan seorang ulama dan memiliki klinik gratis untuk pengobatan warga sekitar.
"Rakyat di situ sangat mengerti dan mengenal dia (Jazuli). Pasti yang melakukan itu bukan orang yang ada di situ," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta.
Fahri pun mendesak Kepolisian untuk segera menangkap terduga pelaku penembakan. Ia menilai penangkapan itu perlu segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Ia menyebut ada dua kemungkinan motif di balik penembakan itu, yakni untuk mengadu domba atau menimbulkan kekacauan di tengah masyarakat.
"(Pelakunya) harus ketemu. Setelah ketemu, siapa orang ini dan apa motifnya. Dia sendiri atau rangakain. Itu harus diusut sampai tuntas," ujarnya.
Jazuli sebelumnya mengatakan kaca rumahnya di kawasan Ciputat ditembak orang tak dikenal pada Rabu (3/5) malam.
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, arah tembakan menyasar ke kamar anaknya nomor dua. Saat kejadian rumah dalam keadaan kosong.