KPK Belum Berencana Bentuk Tim Pengusut Serangan pada Novel

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mei 2017 16:51 WIB
KPK akan membentuk tim independen jika Presiden Jokowi menyatakan membutuhkan tim untuk mengungkap serangan terhadap Novel Baswedan.
KPK baru akan membentuk tim independen jika Presiden Jokowi menyebut tim itu dibutuhkan untuk mengungkap serangan terhadap Novel Baswedan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- KPK masih mempertimbangkan pembentukan tim independen untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan. KPK merasa masih perlu berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya sebagai institusi yang menangani kasus tersebut.

"Kami belum sampai pada kesimpulan soal tim independen. Kalau ada penguatan tim, tim apapun namanya, apalagi kalau presiden berpandangan perlu tim itu, tentu KPK akan mendukung," ujar Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah di Jakarta, Selasa (16/5).

Selama ini, kata Febri, KPK telah membentuk tim khusus untuk mendampingi Novel yang sedang menjalani perawatan di Singapura. KPK menjamin akan bersikap terbuka jika kepolisian membutuhkan data untuk proses penyelidikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dengar polisi menyatakan masih siap menangani kasus ini. Tentu kami akan komunikasi lebih lanjut jika perlu pertukaran data," katanya.
Febri sebelumnya mengungkapkan keinginan KPK membantu Polda Metro Jaya mengusut kasus penyerangan Novel. Alasannya, sebulan usai kejadian, kepolisian belum mampu menangkap pelaku.

Namun, kata Febri, KPK masih menunggu arahan Presiden Joko Widodo untuk terlibat pada pengungkapan kasus tersebut.

Wadah Pegawai KPK terus mendesak Jokowi membentuk tim pencari fakta atas serangkaian teror terhadap KPK. Mereka mencatat, penyiraman air keras bukan serangan pertama terhadap Novel. Sebelumnya ia pernah diintimidasi bahkan ditabrak lari.
Mabes Polri menyebut kasus penyiraman air keras terhadap Novel sulit diungkap. Kepolisian menolak pembentukan tim independen untuk mengusut kasus tersebut.

Kabiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto berkeras lembaganya mampu menuntaskan kasus itu tanpa bantuan institusi lain.

"Beri waktu untuk penyelidikan dan penyidikan. Semua upaya yang dilakukan sudah cukup banyak," ucap Rikwanto, kemarin.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER