Jakarta, CNN Indonesia -- Mobil yang membawa tabung gas diduga turut memicu terbakarnya Kapal Motor Mutiara Sentosa 1 di sekitar Kepulauan Masalembu, Sumenep, Jawa Timur. Namun untuk memastikannya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi.
"Menurut informasi ada kendaraan yang membawa gas. Tapi terbakar atau meledak kami belum tahu itu," ujar Kepala Basarnas Marsekal Muda M Syaugi seperti dikutip dari detik.com, Minggu (21/5).
Syaugi mengatakan, penyebab ledakan itu mesti dipastikan kembali oleh tim KNKT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini jumlah korban tewas masih tercatat lima orang dan 192 orang selamat. Saat kejadian, 197 penumpang kapal melompat ke laut.
"192 yang hidup sudah meloncat ke laut karena panas. Sedangkan yang lima ada yang pakai pelampung dan tidak, itu panik panas api dan mungkin tidak bisa berenang,” katanya.
Sementara itu investigator KNKT Bambang Alwi mengatakan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan data dari penumpang yang selamat untuk menyelidiki penyebab kebakaran KM Mutiara Sentosa. Bambang belum dapat memastikan penyebab terbakarnya kapal.
Menurutnya, KNKT membutuhkan kurang lebih waktu 90 hari untuk menyelidiki penyebab terbakarnya KM Mutiara Sentosa. "Penyebab masih kami investigasi, nanti hasilnya akan kami laporkan. Kami akan memeriksa kondisi fisik kapal," ujar Bambang.
Sementara itu Direktur Perkapalan dan Kelautan Kementerian Perhubungan Kapten Rudiana memastikan, kondisi kapal telah memenuhi syarat keselamatan sebelum beroperasi. Dari sisi alat keselamatan, terdapat 697 buah jaket pelampung. Selain itu kapasitas kapal juga mampu menampung sejumlah 300 penumpang dengan alat keselamatan dan sekoci berjumlah 550 unit.
"Dengan jumlah berlayar 197 di atas kapal plus ABK berarti kapasitas kapal kurang lebih 300 orang. Alat keselamatan plus sekoci mampu menampung 550 pelayar," katanya.
Kapal Motor Mutiara Sentosa 1 dengan rute pelayaran Surabaya-Balikpapan terbakar di sekitar Kepulauan Masalembu pada Jumat (19/5) sekitar pukul 16.00 WIB. Lima orang tewas sementara korban luka telah dirujuk ke Puskesmas Masalembu.
Proses evakuasi kapal sebelumnya hanya bisa dilakukan melalui bagian belakang karena bagian depannya habis terbakar. Seorang penumpang selamat yang sudah berhasil dievakuasi mengungkapkan bahwa kebakaran terjadi di dek mobil.
Sprinkler air dikatakan berfungsi baik namun tak bisa memadamkan api sehingga api pun membesar. Saat itu, nakhoda langsung meminta penumpang meninggalkan kapal.