Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab menaati peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Dia meminta Rizieq berani pulang ke Indonesia untuk memenuhi panggilan pemeriksaan kepolisian terkait sejumlah kasus yang diduga menjeratnya.
"Tentu kami harap semua orang taat hukum, termasuk Rizieq Shihab," kata Jusuf Kalla saat ditemui di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (23/5).
Meski demikian, Kalla masih yakin Rizieq akan kembali ke Indonesia. Menurut dia, Rizieq tak lama lagi akan kembali pulang untuk memenuhi kewajiban hukumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin dia akan segera kembali untuk memenuhi kewajiban hukumnya di negeri ini. Pasti begitu," ujarnya.
Hingga kini, Rizieq belum menunjukkan gelagat kooperatif dengan aparat penegak hukum. Dia enggan memenuhi penggilan pemeriksaan penyidik kepolisian karena masih berada di luar negeri.
Selama ini, Rizieq sudah dua kali tak hadir dalam panggilan pemeriksaan polisi terkait kasus percakapan di WhatsApp berkonten pornografi. Dia mangkir dalam panggilan pertama pada 25 April lalu karena berdalih sedang menunaikan ibadah umrah.
Sementara panggilan pemeriksaan kedua dijadwalkan pada 10 Mei. Namun Rizieq kembali mangkit karena masih berada di luar negeri. Polisi membutuhkan keterangan Rizieq untuk melengkapi pengusutan kasus yang melibatkan Firza Husein. Dalam kasus ini, Firza telah ditetapkan sebagai tersangka.
Saat ini Rizieq kembali ke Arab Saudi setelah sempat ke Malaysia seusai umrah. Rizieq mengurungkan niatnya untuk kembali ke Indonesia setelah mengetahui bahwa dirinya ditetapkan sebagai buronan dalam kasus percakapan mesum.
Selain kasus percakapan berkonten pornografi, Rizieq juga terjerat kasus dugaan penghinaan terhadap Pancasila. Dalam kasus ini, Rizieq telah ditetapkan sebagai tersangka karena menyebut sila ketuhanan dalam Pancasila versi Sukarno ada di pantat.
Melalui Ketua Umum FPI Sobri Lubis, Rizieq khawatir hanya menjadi tumbal dan bulan-bulanan politik apabila pulang ke Indonesia. Sobri menilai, sejumlah kasus yang menjerat Rizieq hanya rekayasa yang digunakan sebagai politik balas dendam atas vonis dua tahun yang menjerat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.