Tepeleo, dan Pengalaman Pertama Pegang Tangan Jokowi

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2017 09:34 WIB
Sejumlah warga antusias untuk bertemu Presiden saat datang ke Desa Tepeleo, Maluku Utara. Salah satu dari mereka berhasil berjabat tangan dengan Jokowi.
Sejumlah warga antusias untuk bertemu Presiden saat datang ke Desa Tepeleo, Maluku Utara. Salah satu dari mereka berhasil berjabat tangan dengan Jokowi. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada saja hal yang menarik dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, terutama ke daerah-daerah terpencil. Salah satunya adalah respons luar biasa masyarakat setempat  yang menarik perhatian.

Ini macam yang dilakukan warga Desa Tepeleo, Halmahera Tengah, Maluku Utara, yang dikunjungi Jokowi pada awal Mei lalu.

Anak sekolah hingga orang tua berbondong-bondong ke tempat Jokowi berada, mulai dari pelabuhan yang diresmikan, masjid, lapangan lokasi pemberian KIS, KIP, dan KJS, hingga pinggiran jalan yang dilalui rombongan Presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka seolah tak ingin kehilangan kesempatan melihat orang nomor satu di negeri ini dari dekat.

Mereka memadati setiap pinggir jalan bahkan lapangan tempat parkir Super Puma TNI Angkatan Udara yang digunakan Jokowi.

Beberapa di antara mereka bahkan menyiapkan spanduk sederhana untuk menyambut Presiden. Jokowi merupakan presiden pertama dalam 60 tahun terakhir yang menginjakkan kaki di desa ini.

Sejumlah warga seakan berlomba agar bisa berfoto bahkan hanya untuk bersalaman dengan Presiden. Contohnya Nuraini.

Ia mengikuti langkah Jokowi mulai dari Pelabuhan Tapaleo hingga lapangan parkir helikopter.

Ia beserta ratusan orang lainnya bahkan berkukuh mengantarkan Jokowi di helipad meski sudah diberi tahu untuk menjauh karena bisa terkena hempasan debu bahkan kerikil akibat baling-baling Super Puma TNI AU.

"Yang penting bisa dadah-dadah ke Pak Presiden," ujar Nuraini.

Nuraini menceritakan perjuangannya bisa bersalaman dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Senyum dan nada ceria menyertai cerita perempuan berumur 40 tahun ini.

Berinteraksi dengan warga hal yang pasti dilakukan Jokowi di mana pun apalagi saat di daerah. Berdesakan dengan warga lain tak bisa dihindari apabila ingin bersalaman atau berfoto bersama Presiden.

Tetapi Nuraini dengan semangat mengatakan, hal itu tak menyurutkan keinginannya. Setelah mengikuti, ia akhirnya dapat bersalaman ketika Jokowi menyapa warga sambil berjalan meninggalkan pelabuhan.

"Seumur hidup, baru kali ini langsung pegang tangan Bapak Presiden. Di desa terpencil ini saya bangga sekali beliau bisa turun," ucapnya.
[Gambas:Youtube]
Pembangunan Daerah Terpencil

Pemerataan pembangunan menjadi fokus pemerintahan Jokowi. Rakyat dapat memantau hasil kerja Presiden melalui video blog yang diunggah ke akun sosial media.

Di antaranya, ia memperlihatkan pembangunan jalan Trans Papua yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kunjungan kerja ke Papua masuk rangkaian Lintas Nusantara beberapa minggu lalu. Lintas Nusantara dilakukan kurang lebih dengan penerbangan 18 jam melintasi empat provinsi yakni Aceh, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, dan Papua.

Desa Tepeleo turut menjadi saksi kerja pemerintahan Jokowi terhadap daerah yang selama ini 'tak disentuh'. Di sana, Presiden meresmikan tiga pelabuhan demi mempermudah akses keluar dan masuk.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini sempat curhat kendala mencapai desa kecil di Kecamatan Patani Utara itu.

Rombongannya hampir tak bisa terbang dari Kalimantan Selatan ke Ternate karena cuaca kurang baik dan jarak pandang sangat dekat hingga Halmahera.

"Saya diberi tahu awannya agak kurang baik jadi makan siang dulu. Usai makan siang kelihatannya lebih baik. Bismillah berangkat dan mendarat. Ini semua atas izin Allah," cerita Jokowi saat itu.

Untuk ke Desa Tepeleo, Jokowi menaiki Pesawat Kepresidenan dari Kalimantan Selatan hingga Ternate. Perjalanan kemudian dilanjut dengan Super Puma TNI Angkatan Udara dan mendarat di sebuah lapangan tak jauh dari pelabuhan.

Sebagai informasi, jalur masuk dan keluar ke desa yang memiliki keindahan laut ini sulit. Tak ada moda transportasi langsung ke sana dalam waktu singkat. Jalur darat, laut, dan udara diperlukan untuk mencapainya.
Pilihan termudah dengan menaiki pesawat ke Ternate, dilanjut dengan pesawat ATR ke Buli, dan kapal cepat selama lebih dari dua jam untuk sampai ke Desa Tepeleo. Tetapi, pesawat Ternate-Buli tak tersedia setiap hari.

Opsi kedua melalui kapal dari Ternate. Kapal ini tak langsung ke Tepeleo. Kapal normalnya singgah di beberapa daerah seperti ke Sofifi dulu, setelah itu Tepeleo.

Sorak Masyarakat

Perjalanan melalui kapal dari Ternate memerlukan waktu 10-18 jam tergantung kapal yang digunakan. Melalui opsi ini, masyarakat juga tak bisa keluar masuk Desa Tepeleo setiap hari.

Hal ini yang membuat Jokowi tergelitik untuk memperbaikinya. Di hadapan warga desa, ia langsung menginstruksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar kapal angkut dan penumpang bisa sering bahkan sehari sekali.
Tak hanya itu, Jokowi mengamanatkan Menteri Budi membangun bandar udara di Halmahera Tengah berkapasitas setidaknya sama seperti Bandara Sultan Babullah, Ternate.

Masyarakat bersorak mendengarnya.

Salah seorang petani, Basir Salasa, dipanggil Jokowi dan ditanyakan pendapat. Basir menyatakan bandara sangat diperlukan untuk akses keluar masuk termasuk berdagang.

"Sangat diperlukan. Sudah hampir satu abad merdeka, hanya laut Pak. Kami butuh jalan dan bandara. Sudah tidak kuat lagi rasanya," ucap Basir.

Pernyataan Basir pun dibalas Jokowi dengan senyuman.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER