Usai Kerusuhan, Polda Papua Gelar Pertemuan Lintas Agama

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2017 11:55 WIB
Untuk memastikan penyebab kerusuhan, Kapolda Papua Boy Rafli Amar menyatakan bakal menyidik lebih lanjut dengan melibatkan POM XVII Cenderawasih.
Kapolda Papua Boy Rafli Amar membantah isu pembakaran Alkitab di balik kerusuhan yang terjadi di Jayapura, Kamis (25/5). (Antara Foto/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Papua bersama POM XVII Cenderawasih hari ini (26/5) menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat pascakerusuhan di Distrik Padang Bulan, Jayapura, Kamis (25/5) pukul 12.15 WIT.

Pertemuan difasilitasi Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano. Pertemuan antara Kapolda, Pangdam XVII Cenderawasih, dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Papua itu berlangsung sekitar dua jam, ditandai dengan tanya jawab kedua pihak.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar dalam pertemuan itu kembali menegaskan tidak ada pembakaran Alkitab oleh anggota TNI di Jayapura terkait dengan kerusuhan di Jayapura. 
Boy juga menjelaskan bahwa polisi terpaksa mengambil langkah tegas karena massa melakukan kekerasan dengan melakukan pembakaran ban dan pemalangan jalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Massa sudah melakukan kekerasan hingga mengakibatkan aparat keamanan terpaksa melakukan upaya paksa membuka blokade atau pemalangan yang dilakukan mengingat dampaknya secara umum," kata Boy seperti dilansir Antara.

Isu pembakaran Alkitab di Jayapura memicu kerusuhan di Distrik Padang Bulan, Jayapura, Kamis (25/5). Sekitar ribuan orang yang marah berkumpul di Jalan Abepura-Padang Bulan.

Massa mengepung Makorem 172/PWY dan Kediaman Kasrem 172/PWY. Dalam aksi itu, Kapolres Jayapura AKBP Tober Sirait dan ajudannya, Briptu Nyoman, dianiaya dan harus dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.
Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Teguh Pudji Rahardjo sebelumnya telah menjelaskan isu soal pembakaran Alkitab yang memantik kerusuhan di Jayapura. Ia menerangkan, pembakaran yang diduga kitab suci tersebut tidak sengaja dilakukan anggota TNI.

"Pada 25 Mei 2017 pukul 10.00 WIT, di Mess Korem dilaksanakan pembersihan mess (curve). Setelah pembersihan, sampah-sampah dan tumpukan karton bekas yang tidak terpakai dibawa ke luar tanpa dicek dahulu kemudian dibakar," terang Teguh Pudji melalui pesan singkat yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (25/5) sore.

"Tidak disengaja di dalam tumpukan karton terdapat buku-buku agama. Kemudian pada saat pembakaran ada yg melihat bahwa itu adalah buku-buku agama."

Teguh Pudji pun mengklarifikasi bahwa foto yang beredar media sosial dan memicu kemarahan massa Padang Bulan bukan lah injil. Buku yang terbakar itu merupakan buku pengetahuan keagamaan.

Tindak Tegas

Sementara itu, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit menyatakan akan menindak tegas prajurit yang melakukan pembakaran buku agama.

"Penanganan kasus tersebut secara transparan dan tidak ditutupi serta personel tersebut akan diproses walaupun dipastikan anggota yang melakukan pembakaran tidak sengaja membakarnya," ujar Pangdam.

Pangdam juga mengajak seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan kesejukan kepada masyarakat. Caranya dengan memberikan informasi yang benar sehingga tidak membawa ekses yang menyebabkan situasi keamanan yang tidak kondusif.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER