Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melarang kegiatan
sahur on the road selama bulan Ramadan 1438 Hijriyah. Menurutnya kegiatan tersebut berpotensi disalahgunakan dan menimbulkan kericuhan.
"Kalau mau sahur ya sahur saja di masjid, mushala, atau tempat masing-masing. Tidak boleh di jalan karena lebih banyak mudarat-nya," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/5)
Djarot mengatakan banyak peserta
sahur on the road yang berkendara tanpa kelengkapan surat-surat kendaraan. Karena itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait larangan kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sahur kok pakai sepeda motor bodong keliling-keliling, teriak-teriak. Justru mudah ditumpangi geng motor. Jadi enggak boleh," ujar Djarot.
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana mengatakan selama tiga tahun terakhir kegiatan
sahur on the road justru kerap menimbulkan keributan antar kelompok anak muda.
Ia juga mengimbau agar masyarakat dari wilayah Depok, Bekasi, dan Tangerang agar melakukan
sahur on the road di wilayah masing-masing, dan tidak perlu ke Jakarta.
"Kami imbau tidak perlu melaksanakan sahur on the road," kata Suntana.
Jangan LengahDjarot meminta polisi agar mengintensifkan pengamanan di semua wilayah di Jakarta dan daerah penyangga, seperti Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor.
Pengamanan itu dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Djarot juga meminta agar polisi tidak lengah untuk menjaga keamanan.
"Jakarta akan lengang tapi bukan berarti kita lengah, justru saat lengah itu kita harus semakin intensif untuk amankan Jakarta," ucap Djarot.