Jakarta, CNN Indonesia -- Ketinggian hilal dilaporkan sudah di atas batas normal dan hampir bisa dipastikan awal Ramadan jatuh besok. Masjid Al Musariin, Kembangan, Jakarta Barat bahkan sudah mengumumkan bahwa salat tarawih akan digelar, Jumat (26/5) malam ini.
Ketua Pengurus Masjid yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta Syarifuddin mengatakan, dari perhitungan tinggi hilal sekitar 8 derajat. Namun saat pengamatan dilakukan Masjid Jami al Musariin, Pondok Pesantren al Hidayah Basmol, hilal tidak teramati.
“Kemungkinan karena tertutup awan,”kata Syarifuddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu ia berani menyatakan bahwa besok masuk awal Ramadan meski keputusan resmi harus diumumkan oleh Menteri Agama.
Di masjid tersebut juga sudah diumumkan bawah malam ini setelah salat isya, akan digelar salat tarawih berjamaah.
Sebelumnya dilaporkan hilal telah terlihat di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Informasi itu dipresentasikan dalam Sidang Isbat, Jumat (26/5) di Kementerian Agama.
"Yang kami sampaikan ini informasi hilal. Masih informasi ya, belum terkonfirmasi jadi belum pasti," kata anggota tim hisab rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya dalam Sidang Isbat, Jakarta Pusat.
Berdasarkan presentasi tersebut, hilal telihat di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat setinggi 8,51 derajat di posisi 37 menit 44 detik setelah matahari terbenam.
Jumlah titik pantau hilal sebanya 77 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Keputusan sidang isbat ini akan diumumkan sehabis Salat Magrib berjamaah di Kementerian Agama. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan menyampaikan hasil sidan isbat ini sekaligus menyampaikan awal Ramadan.
Sidang isbat dihadiri oleh duta besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kemudian akan dihadiri pula oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Planetarium Jakarta.
Selain itu, juga ada pakar falak dari ormas-ormas Islam, pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, dan tim hisab dan rukyat Kementerian Agama.