Kemesraan Try Sutrisno dan Boediono di Hari Lahir Pancasila

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jun 2017 14:39 WIB
Dua mantan wakil presiden RI itu tampak berjalan sambil bergandengan tangan. Mereka sesekali melepas tawa dan melambaikan tangan ke udara.
Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan Boediono tampak kompak dan harmonis saat mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, di Jakarta, Kamis (1/6). (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden keenam Try Sutrisno dan Wakil Presiden ke-11 Boediono menghadiri upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila tadi pagi. Keduanya nampak duduk mengapit Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Namun hal menarik terlihat seusai acara. Try dan Boediono keluar bersamaan. Awalnya, Try nampak memegang tangan Boediono. Hingga akhirnya mereka berjalan bersama sambil bergandengan tangan.

Keduanya berjalan santai sambil sesekali tertawa bersama. Mereka melemparkan senyum dan lambaian tangan ketika dipanggil beberapa tamu lainnya termasuk media.
Try dan Boediono merupakan pimpinan negara yang masih sering menghadiri acara pemerintahan saat ini baik di Istana maupun di luar Istana. Try bahkan kerap memberikan masukan langsung kepada Jokowi.

Seperti tadi, Try menyatakan realisasi pembentukan unit kerja presiden pemantapan ideologi pancasila oleh Jokowi. Menurutnya, hal itu diperlukan agar masyarakat dapat semakin mengamalkan butir-butir Pancasila.

"Itu merealisasikan Pancasila supaya membumi dan di-manage dengan baik," ucap Try.
Boediono sementara itu lebih memilih diam dan tersenyum ketika diminta pendapat mengenai unit kerja ini. Ia menyerahkan semuanya kepada Try.

Usai menyapa pewarta, keduanya berpisah dan didampingi pasukan pengawal presiden (Paspasmpres) Grup D. Try dan Boediono masuk ke mobil masing-masing dan meninggalkan Gedung Pancasila.

Hari Lahir Pancasila 1 Juni diperingati dengan upacara bersama di Gedung Pancasila dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Dalam pidatonya Jokowi mengatakan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan.

"Kebinekaan kita sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinnekaan dan keikaan kita," ujar Presiden.
Jokowi menuturkan, tantangan lain yang dihadapi berupa munculnya sikap intoleran yang mengusung ideologi-ideologi selain Pancasila. Hal ini kemudian diperburuk dengan maraknya pemberitaan palsu di media sosial.

Ia menegaskan, kodrat Indonesia merupakan keberagaman mulai dari etnis, bahasa, adat istiadat, kepercayaan, dan golongan.

"Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Miangas sampai Rote adalah keberagaman," tegas mantan Wali Kota Solo ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER