Petani Kendeng akan Datangi Rumah Megawati Bahas Pabrik Semen

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jun 2017 12:54 WIB
Para petani di Pegunungan Kendeng telah dua kali mengirim surat kepada Megawati Soekarnoputri, namun pimpinan partai wong cilik itu belum merespons.
Ratusan petani Rembang dan Pati, Jawa Tengah melakukan aksi damai di depan Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, terkait gugatan izin pendirian pabrik Semen, Senin (14/11). (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah petani di Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, akan mendatangi kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soeknaroputri, Kamis esok (8/6). Kedatangan mereka untuk membicarakan keberadaan pabrik semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Gunritno, Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK), mengatakan para petani tersebut akan bertolak dari Rembang dan Pati menuju Jakarta sore hari ini, Rabu (7/6).

“Paling tidak, kami akan minta keadilan soal Kendeng. Karena PDIP memakai slogan wong cilik. Kendeng ini tempatnya wong cilik, tapi urusan keberadaan pabrik semen ini belum selesai,” kata Gunritno kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunritno menjelaskan, JM-PPK sebelumnya telah mengirimkan surat sebanyak dua kali kepada Megawati. Namun kedua surat tersebut belum direspons.

Untuk itu, para petani memutuskan untuk menemui langsung Megawati di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Gunritno berharap, setibanya di kediaman Presiden kelima Indonesia tersebut, para petani dapat diterima dengan baik.
“Kami sudah kirim surat dua kali, kami menanyakan. Tapi belum tahu sejauh mana, dan kapan bisa ditemui,” ujar Gunritno.

Menurut Gunritno, meski sudah terbit Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang diterbitkan lewat perintah Presiden Joko Widodo kepada Kantor Staf Presiden (KSP), namun hal itu dianggap belum menghentikan PT Semen Indonesia untuk 'tetap beroperasi’.

Gunritno menyebut, masih ada upaya perusahaan pelat merah tersebut untuk tetap melakukan pembangunan akses jalan tambang atau jalan produksi.

“KLHS sudah terbit, tapi perusahaan tetap ngotot ingin beraktivitas. Sekarang masih meledakkan gunung-gunung untuk akses jalan, seharusnya itu berhenti juga,” tutur Gunritno.
General Manager of Corporate Secretary Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan, perusahaan memang melakukan peledakkan untuk pemerataan jalan. Namun hal tersebut tidak terkait sama sekali dengan aktivitas pertambangan.

Ditambah lagi, kata Agung, Kepala KSP Teten Masduki memastikan bahwa PT Semen Indonesia tetap boleh beraktivitas sepanjang tidak melakukan penambangan bahan baku semen di Rembang.

“Pak Teten terakhir bicara enggak ada masalah dengan pabrik. Kami kan butuh akses jalan bahan baku dan produk. Supaya enggak mengganggu, kami punya akses jalan sendiri dan perlu meledakkan untuk pemertaaan jalan. Itu sah,” kata Agung kepada CNNIndonesia.com hari ini.
Agung menegaskan, saat ini perusahaan belum melakukan aktivitas penambangan sama sekali, sesuai dengan perintah KLHS tahap I. “kami belum melakukan penambangan di area yang oleh KLHS diperintahkan untuk menunggu KLHS selanjutnya,” ujar Agung.
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER