Djarot Sebut Konflik DKI Bukti Perlunya Penguatan Pancasila

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jun 2017 05:25 WIB
Djarot yakin penguatan nilai Pancasila dapat mewujudkan masyarakat yang saling menghargai perbedaan.
Pelaksana Tugas Gubernur Djarot Saiful Hidayat mendukung penguatan dan penanaman nilai Pancasila dan nasionalisme. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat konflik yang sempat terjadi di DKI Jakarta beberapa waktu lalu menjadi contoh perlunya penguatan nasionalisme dan Pancasila di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan usai menghadiri pelantikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Yudi Latief dan delapan orang lainnya menjadi Dewan Pengarah dan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.
"Kemarin DKI juga pengalaman sehingga tercipta toleransi yang baik, demokrasi yang sehat dan mendidik," ujar Djarot di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (7/6).

Konflik memang sempat terjadi jelang, saat, dan setelah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konflik ini bermula setelah Basuki Tjahaja Purnama diduga menodai Islam. 
Anggapan politisasi agama pun muncul. Apalagi, saat masa kampanye bermunculan spanduk larangan memandikan jenazah pendukung pasangan calon tertentu.

Tak hanya itu, Djarot bahkan beberapa kali sempat mengalami penolakan ketika menghadiri acara di masjid.

Djarot menilai Pancasila bisa meredam konflik-konflik semacam itu. Sebab, menurutnya, Pancasila bisa menghadirkan demokrasi yang mendidik, yaitu yang memberikan hak dan kesempatan sama kepada seluruh warga negara Indonesia.

"Politisasi tempat ibadah dan penyebaran ujaran amarah dan kebencian sudah selesai lah. Kita semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama," tuturnya.
Politikus PDI Perjuangan ini berharap konflik di Jakarta tak lagi terulang di daerah mana pun di Indonesia. Harapan serupa disampaikan menyikapi persiapan pesta demokrasi mendatang yakni Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

"Biar kami saja yang mengalami. Jangan dilakukan lagi di tempat lain. Ini momentum menggelorakan Saya Indonesia, Saya Pancasila," ucap Djarot.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER