Jakarta, CNN Indonesia -- Bangkai helikopter milik Badan SAR Nasional (Basarnas) yang jatuh menabrak tebing di Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kemarin (2/7), belum bisa dievakuasi hari ini.
Sebab, menurut keterangan Direktur Operasi dan Pelatihan Basarnas, Ahmad Ivan di Temanggung, hari ini dijadwalkan tim Basarnas dari Jakarta akan melakukan investigasi untuk melihat dan mempelajari penyebab kecelakaan ini.
"Investigasi yang bergerak dari Basarnas, untuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ada perintah selanjutnya," katanya, seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan untuk evakuasi bangkai pesawat belum bisa dilakukan hari ini, akan dilakukan investigasi dulu.
"Setelah dilakukan investigasi, besok tim akan menurunkan pesawat dari lokasi lereng bukit," katanya.
Ia menyebutkan ada delapan orang dalam pesawat naas tersebut, yakni empat orang awak pesawat dari angkatan laut, yakni Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) II Solihin, Serka MPU Hari Harsono, dan Peltu LPU Budi Santoso.
Kemudian empat orang dari Kantor SAR Semarang, yakni Muhammad Afandi, Nyoto Purwanto, Catur, dan Budi Resti.
Ia menuturkkan mereka sedang menjalankan melaksanakan tugas di Gringsing dan Brexit dalam rangka pemantauan maupun "stanby" siaga arus balik.
"Berhubung mendengar ada informasi terjadi letupan di Kawah Sileri Dieng, kemudian melaksanakan pemantauan dan evakuasi, karena semula informasi ada puluhan korban di sana, maka kami wajib membantunya," katanya.