Aktivitas Dieng Normal, Masyarakat Diimbau Waspadai Gas CO2

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2017 10:54 WIB
Badan Geologi melalui empat pos pengamatan di Kawasan Dieng memastikan saat ini kondisi sudah normal, namun masyarakat diimbau tetap menjaga jarak aman.
Badan Geologi memastikan aktivitas kawah Dieng berangsur-angsur normal. (Foto: Thinkstock/ noegrr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasca letusan kawah Sileri pada Minggu (2/7), Kepala Badan Geologi Ego Syahrial memastikan saat ini aktivitas Gunung Dieng Plateu berangsur-arsur normal.

Badan Geologi melalui empat pos pengamatan di Kawasan Dieng bersama empat personel hingga saat ini diketahui telah melakukan pengukuran intensif secara berkala setiap 6 jam.

"Dari hasil pengamatan diketahui aktivitas Gunung Dieng dipastikan sudah kembali normal, dari analisa kegempaan juga tidak menunjukkan tanda-tanda berarti," ungkap Ego di sela-sela konferensi media di Bandung, Selasa (4/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Masyarakat juga diimbau untuk menghindari aktivitas apapun dari radius 100 meter.

Namun begitu, ia menekankan agar masyarakat tetap waspada dan menjaga jarak aman. Terlebih ancaman bahaya gas yang hingga saat ini masih ditemui di 22 kawah yang ada di Gunung Dieng.

Terlebih, ia menekankan masyarakat untuk menghindari aktivitas di sekitar Kawah Timbang yang masih memiliki kandungan gas CO2 dan H2S.

"Yang paling mendesak itu kawah Timbang, kalau Sileri memang terkait erupsi freatik yang terjadi pekan lalu," pungkasnya.


Secara umum kawah di kawasan Dieng diketahui memang melepaskan gas beracun, namun ada 22 kawah yang menjadi isu perhatian utama Badan Geologi.

Untuk mengantisipasi adanya erupsi susulan, Badan Geologi telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mengikuti rekomendasi peta kerawanan bencana.

Selain itu, pengelola wisata juga diimbau untuk memasang rambu-rambu dan mengeluarkan buku panduan pedoman rawan bencana.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER