MUI Keberatan Aturan Full Day School

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Jul 2017 11:59 WIB
Ketua MUI KH Ma'ruf Amin menyatakan keberatan dengan rencana pemerintah menerapkan aturan delapan jam dan lima hari sekolah.
MUI menolak dan keberatan dengan rencana pemerintah memberlakukan Full Day School. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pemerintah menerapkan delapan jam dan lima hari sekolah atau full day school memicu pro dan kontra dari berbagai kalangan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas menolak rencana tersebut.

MUI berharap pemerintah menunda pemberlakuan aturan tersebut hingga diterbitkannya Peraturan Presiden RI tentang Program Penguatan Pendidikan Karakter Bangsa.

Selain menunda penerapannya, Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin berharap pemerintah berhenti melakukan sosialisasi full day school.

"Kami mohon agar Kemendikbud tidak melakukan sosialisasi dan langkah lain serta menunda pemberlakuan Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah karena bisa menimbulkan pro dan kontra," ungkap KH Ma'ruf Amin dalam keterangan resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa pertimbangan bagi MUI untuk meminta pemerintah menimbang ulang rencana pemberlakuan full day school. Salah satunya adalah anggapan kontraproduktif dengan program kerja Presiden Joko Widodo tentang Nawa Cita yang bertujuan membangun karakter bangsa.

MUI berharap kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter dituangkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) agar skala cakupan dan implementasinya lebih luas.
"Kami berharap nantinya pembahasan Perpres tersebut pemerintah melibatkan pemangku kepentingan, seperti kementerian terkait, MUI, PBNU, PP Muhammadiyah, dan ormas Islam agar diterima dan didukung semua golongan," imbuh Ma'ruf.

Pelibatan kementerian dan ormas Islam disebutnya untuk meminimalisir polemik dan penolakan di tengah masyarakat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER