Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) berharap kepolisian bisa membongkar motif penusukan yang dilakukan terhadap ahli telematika Hermansyah.
"Mudah-mudahan terbongkar semua motif dan penyebabnya," ujar kuasa hukum GNPF MUI Kapitra Ampera kepada CNNIndonesia.com.
Hermansyah dan GNPF MUI punya hubungan dalam kasus dugaan percakapan mesum yang melibatkan Firza Husein dan Rizieq Shihab. Hermansyah sempat mengutarakan pendapatnya bahwa percakapan tersebut palsu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penusukan yang menimpa Hermasyah terjadi ketika pakar telematika dari ITB itu hendak dijadikan saksi ahli Firza Husein.
Terlepas dari itu, Kapitra mengatakan sejak awal pihaknya tidak mengaitkan penusukan Hermansyah dengan statusnya sebagai salah satu saksi ahli di kasus dugaan percakapan mesum Rizieq Shihab.
Namun demikian, kata Kapitra, tidak ada salahnya jika polisi mengusut tuntas kasus ini agar tidak membias kemana-mana.
"Ya kita lihat, kalau itu sebuah kebenaran tentu kita tidak bisa paksakan, kalau itu kebenaran jangan dikait-kaitkan lah," ujarnya.
Polisi telah menangkap dua pelaku penganiayaan di Jl Raya Sawangan, Kota Depok pada Rabu (12/7) sekitar pukul 01.00 WIB dalam perjalanan dari Bandung menuju Depok, Jawa Barat.
Menurut Kepolisan, motif sementara pelaku adalah gara-gara terlibat percekcokan di jalan tol Jagorawi, Jakarta Timur.
Kedua pelaku yang berprofesi sebagai debt collector ini tidak terima dimarahi usai menyenggol mobil Hermansyah.
Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Andry Wibowo mengatakan dengan tertangkapnya kedua pelaku ini secara tidak langsung mematahkan opini yang mengaitkan status Hermansyah sebagai saksi ahli kasus Rizieq.
Andry mengatakan, isu bias di masyarakat itu sangat mendikreditkan institusi Polri.
"Hari ini kami buktikan jika hipotesa saya di awal yang menyebut bahwa insiden diawali dengan kejadian senggolan di jalan itu benar," kata Andry.