Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono mengingatkan partai lain untuk tidak memanfaatkan status tersangka Setya Novanto.
"Janganlah menggunakan momentum ini untuk memuaskan isi kehendak hatinya, syahwat politiknya, mau merebut posisi ketua DPR, merebut kursi Ketum Golkar," kata Agung di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/7).
Agung juga mengimbau internal partai berlambang pohon beringin tenang dalam menyikapi status tersangka yang disandang Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
Kata Agung, proses hukum yang tengah dihadapi Setya belum pada tahap inkracht atau berkekuatan hukum tetap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan kepada teman-teman di internal partai untuk bersikap tenang jangan panik, partai harus tetap berjalan. Begitu juga dengan DPR tetap tenang dan kita menjunjung tinggi proses hukum," kata Agung
Menurut Agung, peristiwa yang dialami Setya bisa saja terjadi di partai lain. Dengan demikian, asas praduga tak bersalah kepada Setya harus dikedepankan sambil menanti proses hukum yang berjalan.
"Kalau belum waktunya jangan dipaksa suruh turun, tunjuk ini dan sebagainya dengan berbagai macam alasan tidak benar. Ini baru proses yang kita harus menganut asas praduga tak bersalah," ujarnya.
Menurut Agung, saat ini ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan peluang di tengah kisruh tersangka Setya. Hanya dia enggan mengungkap pihak-pihak yang dimaksudnya.
KPK menetapkan Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP yang diduga merugikan negara Rp2,3 triliun.
Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut peran Setya Novanto mengatur pihak yang akan memenangkan proyek pengadaan e-KTP. "SN diduga telah mengondisikan pemenang pengadaan e-KTP," kata Agus.
(ugo/gil)