Cak Imin: Kebijakan Belanda Lebih Baik dari 'Full Day School'

CNN Indonesia
Senin, 07 Agu 2017 13:15 WIB
Kebijakan full day school dinilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak realistis. Kebijakan ini bisa berdampak buruk terhadap produk budaya di Indonesia.
Kebijakan full day school dinilai Cak Imin tidak realistis. Kebijakan ini bisa berdampak buruk terhadap produk budaya di Indonesia. (Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar menyatakan kebijakan delapan jam belajar dalam lima hari sekolah atau full day school yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak realistis.

Kata pria yang karib disapa Cak Imin itu, kebijakan full day school tidak lebih baik dibanding kebijakan yang dikeluarkan pemerintah kolonial Belanda di masa lalu.

Hal itu diutarakan Cak Imin saat memberi sambutan dalam acara Halaqoh Kebangsaan bertajuk Peran Strategis Madrasah Diniyah dalam Membangun Karakter Bangsa yang diinisiasi PKB di Hotel Acacia, Jakarta, Senin (7/8).
"Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini sungguh tidak realistis. Bahkan lebih baik pemerintah Belanda dibanding kebijakan ini," tutur Cak Imin yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Imin menjelaskan, seharusnya Mendikbud Muhadjir Effendy memperhatikan dampak buruk terhadap produk budaya yang telah mengakar di masyarakat Indonesia sebelum mengeluarkan kebijakan.

Produk budaya yang dia maksud, yakni madrasah diniyah, yang mana dinilai bakal terberangus dengan adanya full day school.
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu menilai, seharusnya Mendikbud tidak mengabaikan budaya yang telah ada seperti pemerintah kolonial Belanda yang menyesuaikan diri dengan budaya masyarakat lokal sebelum mengeluarkan kebijakan.

Ia mengatakan, dulu pemerintah Belanda beradaptasi dengan budaya masyarakat Indonesia terlebih dahulu agar kebijakannya dapat diimplementasikan dengan baik.

"Snouck Hurgronje ditugasi menganalisis, jangan sampai kebijakan Belanda itu tidak produktif bagi apa yang menjadi tujuan mereka," lanjut Cak Imin.

Meski begitu, Cak Imin yakin Presiden Joko Widodo mendengarkan keluhannya. Apalagi Cak Imin juga mengklaim, dirinya sudah bertemu tiga kali dengan Jokowi untuk menyampaikan keluhannya ini.

Menurut Cak Imin, Jokowi sangat paham bahwa pembangunan, khususnya pembangunan karakter, perlu melibatkan masyarakat secara aktif. Bukan malah memberangus budaya masyarakat yang telah mengakar berabad-abad lamanya.
Dia berharap Jokowi lekas mencabut penerapan kebijakan full day school yang dikeluarkan Muhadjir. Sebab jika kebijakan ini salah bisa berdampak negatif ke depannya.

"Kalau kebijakan dan strategisnya salah, justru akan sangat berdampak kepada apa yang menjadi tujuan niat baik. Pemerintah seharusnya mendukung memodernisasi, memodifikasi yang sebaik-baiknya kepada guru diniyah kita," lanjutnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER