Gatot merasa ada perubahan dalam eksistensi pramuka di masa kini. Saat ini keberadaan pramuka tidak dioptimalkan dalam berbagai kegiatan sosial di masyarakat. Padahal, Pramuka memiliki modal mumpuni untuk diterjunkan ke masyarakat.
Gatot, sebagai pihak dari Kemenpora, mengaku bukan tidak bisa berbuat apa-apa dalam rangka mengoptimalkan Pramuka. Pihaknya hanya bertanggungjawab dalam aspek pembinaan, sementara pelaksanaan kegiatan Pramuka berada di tangan Kwartir Nasional.
"Kami mendorong agar gerakan pramuka agar lebih implementatif. Kalau hanya sekadar jadi optional, kalau bahasa anak muda, enggak nendang," kata Gatot.
Lihat juga: Menpora Bakal Cairkan Dana Pramuka Rp10 Miliar |
Dia menganggap keterbatasan anggaran bukan alasan yang tepat atas kondisi terkini Pramuka. Memajukan Pramuka menurutnya harus mengutamakan sinergi dengan lembaga-lembaga terkait, sehingga keterbatasan anggaran tidak bisa dijadikan kambing hitam.
"Jangan hanya ramai menjelang Ramuna, atau hari ulang tahun saja," tutur Gatot.
Gatot berharap Pramuka kembali digalakkan di institusi pendidikan. Hal itu dianggap perlu karena setiap kegiatan Pramuka memberi banyak pengalaman positif kepada generasi muda, misalnya meningkatkan ketangguhan, kedisiplinan, keterampilan, dan kreativitas.
Pun demikian, Pramuka juga sejalan dengan kehendak Presiden Joko Widodo yang ingin meningkatkan penguatan karakter terhadap generasi muda. Apalagi, banyak kegiatan Pramuka yang berkaitan dengan penguatan karakter.
"Api unggun (misalnya), itu esensinya kebersamaan," ujar Gatot.
Selain itu, Pramuka juga dapat menghindarkan generasi muda dari perilaku negatif melalui kegiatan-kegiatannya. Dia mengaku hingga saat ini masih memiliki beban moral sebagai mantan anggota pramuka kala ingin melakukan tindakan yang kurang baik.
Bahkan, Gatot yakin pramuka juga dapat mencegah masuknya pengaruh radikal di antara generasi muda. "Pramuka kan juga didorong masalah akhlak. Ketaatan kepada Tuhan itu kan nomor satu dalam Dasa Dharma," tutur Gatot.
Gatot menilai pramuka dapat menjadi media generasi muda yang tepat untuk mempersiapkan diri menghadapi kemajuan zaman. Generasi muda dapat mengasah kreativitas melalui kegiatan pramuka dalam rangka menghadapi zaman yang menuntut inovasi.
"Jangan sampai generasi muda ini, dengan pendidikan yang muatan sainsnya tinggi, tapi ujung-ujungnya pembentukan karakter itu kurang. Sekarang Pak Jokowi concernnya masalah karakter kan," kata Gatot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT