Kapolri Nilai Demokrasi Indonesia Salah Arah

CNN Indonesia
Senin, 14 Agu 2017 22:37 WIB
Ada beberapa indikator demokrasi mengarah ke liberal. Salah satunya kebebasan berpendapat dan berekspresi di muka umum terlalu luas serta terlalu lebar.
Ada beberapa indikator demokrasi mengarah ke liberal. Salah satunya kebebasan berpendapat dan berekspresi di muka umum terlalu luas serta terlalu lebar. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian menilai demokrasi Indonesia saat ini sudah mengarah ke liberal. Pernyataan itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Simposium Nasional.

"Jangan sampai kita salah arah setelah reformasi, kita lihat kita terapkan demokrasi. Pertanyaannya apa demokrasi saat ini masih Pancasila atau bukan? Saya melihat bahwa sistem demokrasi saat ini sudah mengarah ke liberal," kata Tito dalam sesi diskusi Simposium Nasional di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (14/8).

Tito menjelaskan ada beberapa indikator yang menjadi dasar demokrasi mengarah ke liberal. Salah satunya kebebasan berpendapat dan kebebasan berekspresi di muka umum terlalu luas serta terlalu lebar.
Masyarakat, kata Tito, dengan sistem piramida di mana kelas bawah mendominasi menjadi berbahaya. Pasalnya kelas bawah mengartikan demokrasi boleh berbuat apa saja sesuai keinginan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau terus didiamkan justru akan terjadi konflik vertikal, yaitu ketidakpuasan kelas bawah yang ingin instan cepat ada kesejahteraan. Sehingga siapa pun pemimpinnya akan cepat dituntut kalau tidak ada perubahan dalam dua tahun tiga tahun," kata Tito.

Tito menjelaskan demokrasi yang mengarah ke liberal juga berpotensi membuat demokrasi dimanipulasi oleh pemegang kekuasaan politik, ekonomi, dan media. Hal itu bisa menyebabkan primordialisme yang kembali pada masalah perbedaan suku, agama, dan ras.
Padahal perbedaan itu tidak menjadi masalah saat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Karenanya, demokrasi harus kembali ke kittahnya untuk mencegah ke arah liberal.

"Demokrasi ini pendapat saya harus kembali pada rule of law, harus ada rambu-rambu. Jangan sampai mengarah ke liberal, makin liberal," kata Tito.

Lebih lanjut, Tito menjelaskan pemuda dan mahasiswa harus menjadi ujung tombak merawat bangsa agar tetap solid menjunjung Pancasila. Mereka juga melakukan terobosan baru dengan cara yang inovatif.
"Jangan terlalu banyak kembali nostalgia, demo di lapangan kemudian eksis segala macam, itu mungkin cara lama. Cara baru kreatifitas dengan inovasi. China misalnya, mereka maju karena kreatif dalam membangun teknologi," kata Tito.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER