Novel Baswedan Dicecar Polisi 20 Pertanyaan

Feri Agus Setyawan | CNN Indonesia
Senin, 14 Agu 2017 21:50 WIB
Novel Baswedan diperiksa di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Dalam pemeriksaan itu, Novel didampingi oleh pimpinan KPK.
Polisi mencecar Novel Baswedan sebanyak 20 pertanyaan. (Dok. KPK (Istimewa))
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan pemeriksaan terhadap Novel Baswedan yang dilakukan penyidik Polri telah selesai. Pada pemeriksaan itu, Novel dicecar sebanyak 20 pertanyaan.

Novel diperiksa dalam kapasitasnya sebagai korban penyiraman air keras yang dilakukan orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu.

"Jadi 20 pertanyaan yang ditanyakan, berkisar yang terkait dengan peristiwa pada tanggal 11 April dan kronologis sebelum dan setelah itu," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Senin (14/8).
Pemeriksaan terhadap penyidik senior KPK itu dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Dalam pemeriksaan itu, Novel didampingi pimpinan KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemeriksaan selesai sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Febri mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi soal kekecewaan Novel yang disampaikan saat pemeriksaan tadi.

Menurut dia, informasi yang ia peroleh hanya sebatas proses dan pernyataan yang diajukan saat pemeriksaan.

"Yang kami dapatkan bahwa proses pemeriksaannya seperti apa, dan kemudian pertanyaan apa saja yang diajukan. Jumlah pertanyaan sekitar dua puluh," tuturnya.

Febri berharap setelah pemeriksaan Novel ini, polisi mendapatkan petunjuk baru dan pelaku serta dalang penyiraman aur keras ini bisa segera diungkap.

"Bagi KPK kita secara inatitusional nanti berharap pelakunya segera ditemukan setelah ini," kata Febri.

Sementara, Tim Advokasi Novel Baswedan, Yati Andriyani, yang ikut mendampingi pemeriksaan Novel mengatakan, Novel sempat mengatakan kekecewaannya terhadap polisi karena identitas sejumlah saksi kunci dipublikasi oleh polisi.

Novel, menurut Yati, berpendapat, seharusnya polisi melindungi dan menjaga saksi kunci agar mereka memberi keterangan dengan baik dan aman.

Kekecewaan lain yang disampaikan Novel yaitu polisi tidak bisa menemukan sidik jari pada cangkir yang digunakan untuk menyiram wajahnya dengan air keras. Padahal menurut Novel, sidik jari itu menjadi bukti penting untuk mengungkap kasus.
(ugo/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER