Djarot Sebut Jokowi Isyaratkan Setuju Monas Diambil Alih DKI

CNN Indonesia
Senin, 21 Agu 2017 11:56 WIB
Pemprov DKI ingin menjadikan Monas sebagai aset. Gubernur Djarot Saiful Hidayat mengatakan hal itu penting untuk pemeliharaan monas secara berkelanjutan.
Pemprov DKI ingin mengelola Monas agar pemeliharaanya bisa dilakukan secara lebih berkelanjutan. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa Monumen Nasional (Monas) bahwa sudah tercatat sebagai aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Kepemilikan sertifikat Monas, kata Djarot, penting agar Pemprov DKI Jakarta dapat mengalokasikan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk perbaikan dan revitalisasi Monas secara berkelanjutan.
"Kan, di Monas sudah ada UPK (Unit Pengelola Kawasan) Monas. Ya, ini sebaiknya diserahkan kepada DKI. Beliau (Presiden) mengisyaratkan setuju," kata Djarot di Balai Kota, Senin (21/8).

Saat ini pencatatan aset kawasan Monas masih belum diketahui apakah sebagai aset DKI atau Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djarot menampik kekhawatiran bahwa pengelolaan Monas akan kurang optimal jika lakukan oleh Pemerintah Pusat.

Menurutnya, pengelolaan kebersihan dan keindahan Monas masih sangat baik, sehingga mampu mengundang wisatawan lokal dan mancanegara.

"Saya juga masih pantau. Air mancur di Monas disambut masyarakat dengan antusias. Rata-rata, (pengunjung) malam minggu kemarin 8 ribu lebih," ujarnya.
Selain Monas, Djarot juga mengaku sudah menyampaikan kepada Presiden sejak tahun lalu agar Setneg segera melimpahkan tanggung jawab pengelolaan Gedung Pola, Tugu Proklamasi ke Pemprov DKI.

"Sehingga kami bisa merevitalisasi Gedung Pola yang langsung terkait dengan Tugu Proklamasi, tapi sampai saat ini belum," ujarnya.

Mantan Wali Kota Blitar itu ingin mengembalikan fungsi Gedung Pola yang diinginkan Bung Karno, yakni sebagai ruang pamer untuk Indonesia sampai 50 tahun kedepan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER