Klarifikasi Direktur Penyidik Soal 'Geng' di KPK

CNN Indonesia
Selasa, 29 Agu 2017 22:40 WIB
Wakil Ketua Pansus Angket terhadap KPK Masinton Pasaribu menyatakan, ada dua 'geng' di KPK. Direktur Penyidikan KPK mengklarifikasi hal ini.
Direktur Penyidikan KPK, Aris Budiman sebut kesulitan hadirkan penyidik berlatar Kompol dan AKP di KPK (dok. CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Pansus Angket terhadap KPK Masinton Pasaribu menyatakan, ada dua 'geng' di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi saat ini. Geng tersebut diduga sama-sama memiliki pandangan masing-masing dalam menangani perkara korupsi.

Hal tersebut diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum Pansus Angket KPK dengan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/8) malam.

Masinton mengatakan, ada dua kelompok penyidik di tubuh KPK, yakni penyidik Polri dan penyidik non-Polri. Kedua kelompok itu, kata dia, kerap saling berseteru dalam menilai sebuah perkara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Benar gak, ada geng di dalam institusi KPK?" ujar Masinton.

Menjawab pertanyaan itu, Aris menegaskan tidak ada geng di tubuh KPK. Menurut dia, tidak ada pembedaan antara penyidik Polri dan non-Polri.

"Sebenarnya barangkali bukan geng. Kami semuanya penyidik KPK walaupun berasal dari Polri," ujar Aris.


Meski demikian, Aris tidak memungkiri dirinya mengalami kesulitan saat menjalankan tugas sebagai Direktur Penyidikan KPK. Salah seorang pegawai KPK menuturkan kepadanya, bahwa biasanya ada masalah yang umum terjadi dalam pergantian pimpinan. Khususnya di Direktorat Penyidikan yang telah lama kosong.

"Ini akan diperkirakan ada masalah pada periode tertentu. Ini friksi berkaitan dengan posisi. Saya ingin menata tapi kesulitan," ujarnya.

Pertentangan

Aris membeberkan, salah satu friksi yang menerpanya terkait dengan penambahan penyidik di KPK. Ia berkata, usulan penyidik yang direkomendasikannya bisa berubah karena tidak diterima.

Kala itu, usulannya untuk menambah penyidik berlatar Ajun Komisaris dan Komisaris Polisi ditentang oleh kelompok yang bersebrangan dengan dirinya. Padahal usulan itu sudah dibahas dan diputuskan ditingkat Deputi.

"Beberapa kalo misalnya saya mengusulkan penyidik berlatar AKP dan Kompol. Dan itu yang ditentang kelompok yang tidak setuju kebijakan saya," ujar Aris.


Aris mengatakan, ada seorang penyidik secara keras menetang dirinya karena merasa bahwa penyidik berlatar Kompol akan menggangu penyidikan KPK. Penyidik senior itu menilai penyidik berlatar Kompol banyak di KPK namun tidak bekerja efektif.

"Karena tidak setuju lalu kami berkumpul seluruh penyidik. Di situ ada penyidik yang keras menentang apa yang saya usulkan," ujarnya.

Meski ditolak, Aris tetap menindaklanjuti usulannya ke Mabes Polri untuk mengirim penyidik belatar AKP dan Kompol. Ia berkata, salah satu penyidik yang lolos adalah mantan anak buahnya di Polres Kota Pekalongan, yakni mantan Kasubag berpangkat AKP dengan gelar Doktor.

Menurutnya, penyidik berpangkat AKP itu memiliki rekam jejak profesionalitas yang sangat baik dan bekerja efektif.

"Bagi saya yang penting adalah penyidik dia punya profesionalismenya bagus," ujar Aris.


Atas tindakannya menghadirkan AKP dan Kompol, Aris mengaku, menerima sebuah email yang memuat penilaian dirinya sebagai sosok yang tidak berintegritas. Email itu dikirimkan pada 14 Februari 2017.

Email itu seolah membunuh karakter dirinya ditengah usahanya selama ini membangun integritas sebagai personel Polri.

"Tentu saya marah tersinggung, terhina, dikatakan tidak berintegritas. Bagi saya itu membahayakan organisasi," ujarnya.

Catatan Redaksi: Redaksi melakukan pengubahan judul dari Klarifikasi KPK Soal 'Geng' di Lembaga Antirasuah Itu pada 23:46 demi kesesuaian judul dan konteks berita. 

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER