TNI AD Ingatkan Prajurit Hati-Hati Gunakan Media Sosial

CNN Indonesia
Jumat, 08 Sep 2017 01:55 WIB
TNI AD mengimbau prajuritnya agar bijak menggunakan media sosial, karena saat ini marak penyebaran ujaran kebencian di dunia maya.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh di Kartika Media Center Dispenad, Kamis (7/9). (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- TNI Angkatan Darat mengimbau seluruh prajuritnya untuk bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh mengatakan, imbauan itu diberikan lantaran maraknya penyebaran ujaran kebencian di ranah media sosial.

"Saya harus terus memberikan imbauan kepada prajurit untuk berhati-hati menggunakan media sosial," kata Alfret di Jakarta, Kamis (7/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dispenad, kata Alfret, bertugas memantau aktivitas prajurit TNI AD di media sosial. "Kami terus memberikan imbauan jangan sembarang posting, pedomannya undang-undang ITE," ujarnya.

TNI AD selama ini juga menggunakan media sosial untuk memberikan informasi dan berinteraksi dengan masyarakat, salah satunya lewat akun twitter @tni_ad. Akun resmi TNI AD itu dibuat Oktober 2015 dan memiliki lebih dari 43 ribu follower.

Penyebaran Ujaran Kebencian Lewat Medsos

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim, beberapa waktu lalu menangkap sindikat Saracen yang menyebarkan ujaran kebencian di media sosial.

Saracen diduga memiliki sekitar 800 ribu akun di media sosial. Itu semua diduga digunakan untuk menyebarkan konten-konten bermuatan negatif.

Laporan-laporan tentang ujaran kebenciaan dan penghinaan di media sosial juga bermunculan. Diantaranya, akun media sosial milik Jonru Ginting yang dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian, dan Dandhy Laksono yang dilaporkan atas dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER