Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Sekolah SD Negeri Tanjung Duren Selatan 01, Mulyadi menyampaikan permohonan maaf atas pengakuan siswanya, PI, soal upaya penculikan dalam video yang viral di media sosial.
Permintaan maaf tersebut disampaikan lantaran pihak sekolah tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu atas pernyataan PI tersebut.
"Pihak sekolah juga merasa sedih, saya mohon maaf karena memang tanpa dikroscek. Ini bagian juga dari koreksi kami untuk lebih hati-hati," kata Mulyadi di Polsek Tanjung Duren, Kamis (14/9).
Mulyadi menyampaikan pihaknya juga baru mengetahui PI berbohong setelah ada penyelidikan dari kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depan, sekolah akan membuat program khusus untuk membentuk karakter para anak didiknya.
"Kami akan bina anak-anak ini supaya jadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara, insyaallah kami akan buat program khusus untuk anak-anak ini," tutur Mulyadi.
Pihak sekolah, kata Mulyadi, juga mengimbau para orang tua siswa untuk mengajarkan pendidikan karakter tersebut kepada anak-anaknya.
“Ini anak-anak kecil sudah begini, saya sebagai pendidik sedih juga," katanya.
Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa orang yang dicurigai penculik oleh PI adalah seorang juru parkir. Siswa kelas IV itu didoronga di bagian belakang kepalanya agar menyingkir karena mobi yang terparkir di dekatnya akan dibuka pintunya.
Hal tersebut yang diduga adalah upaya penculikan sebagaimana yang ditakuti PI sehingga ia memilih kabur dan mengaku akan diculik.
(sur)