Korem 045/Garuda Jaya Akan Putar Film G-30 S/PKI

Djibril Muhammad | CNN Indonesia
Minggu, 17 Sep 2017 18:08 WIB
Pemutaran film penumpasan G-30 S/PKI di seluruh satuan komando TNI-AD, untuk menanamkan pendidikan sejarah bangsa ke masyarakat dan anak muda.
Mabes TNI AD memerintahkan anggotanya untuk menayangkan film G-30 S/PKI untuk menanamkan pendidikan sejarah bangsa ke masyarakat, khususnya anak muda. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pangkalpinang, CNN Indonesia -- Korem 045/Garuda Jaya, di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan memutar film Penumpasan G-30 S/PKI. Pemutaran film tersebut, untuk menanamkan pendidikan sejarah bangsa di kalangan masyarakat, terutama kalangan anak muda.

"Rencananya pemutaran film G-30 S/PKI akan dilaksanakan di tiap koramil, saat ini sedang dipersiapkan. Kalau tidak, pemutarannya bisa difokuskan di tiap kodim ataupun di korem,” kata Kepala Penerangan Korem 045/Garuda Jaya, Mayor Infantri Namawi, di Pangkalpinang, Minggu (17/9) seperti dilansir Antara.

Pemutaran film G-30 S/PKI itu, ia menambahkan, rencananya akan dilakukan secara serentak pada 30 September 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemutaran film tentang kekejaman PKI agar masyarakat mengetahui sejarah sebenarnya tentang pergerakan PKI yang merongrong keutuhan NKRI saat itu. Ini perintah langsung panglima TNI," ujarnya.
Dia berharap, pemutaran film tersebut dapat diikuti kalangan masyarakat yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya kalangan anak muda agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat memecah belah keutuhan bangsa.

Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto mengatakan, TNI AD akan menggelar acara nonton bareng film G 30 S PKI. Acara tersebut merupakan momentum untuk kembali mengingat sejarah, yang saat ini, banyak upaya memutarbalikkan fakta yang sebenarnya.

"Tanggal 30 September kan momen bersejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, saat ini banyak sekali upaya pemutarbalikkan fakta sejarah peristiwa 30 September 1965," katanya dalam keterangannya, Jumat (15/9).

Wuryanto menilai, masih ada sebagian pihak yang berupaya mencabut TAP MPRS No XXV/1966. Selain itu, ada juga beberapa kelompok yang mendorong pemerintah meminta maaf kepada PKI.

"Upaya-upaya lain yang dilakukan sekelompok orang untuk pencabutan TAP MPRS no XXV/1966, upaya mendorong pemerintah minta maaf kepada PKI dan lain-lain," ujarnya.
Pelajaran sejarah dan Pancasila pun, ia mengakui, mulai berkurang selama era Reformasi. Atas dasar itulah, dengan acara nonton bareng film 'G 30 S', keluarga besar TNI mencoba mengingatkan kembali seluruh anak bangsa mengenai sejarah yang sebenarnya dialami Indonesia.

"Sejak era Reformasi, pelajaran sejarah, Pancasila, budi pekerti dan lain-lain kan sangat kurang sehingga selama 19 tahun sampai hari ini, anak-anak muda kita jarang sekali melihat dan membaca sejarah sesungguhnya, bahkan justru yang kedengaran adalah yang sedang diupayakan pemutarbalikkan fakta sejarah karena suaranya lebih keras dan lebih lantang," kata Wuryanto menjelaskan. (djm/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER