Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menyelidiki jejak digital terkait kabar bohong atau hoaks di media sosial yang menyiarkan adanya diskusi tentang Partai Komunis Indonesia (
PKI) di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Minggu (17/9).
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Setyo Wasisto menyatakan, pihaknya sedang menelusuri jejak digital tersebut, dan mengaskan itu bisa ditemukan.
"Nanti kami teliti. Kami cari, karena jejak digital tidak hilang," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Setyo Wasisto. (CNN Indonesia/M. Andika Putra) |
Dia pun menuturkan, jumlah hoaks di media sosial semakin banyak pada saat ini. Namun, menurut dia, penyidik akan tetap melakukan penyelidikan lebih dulu sebelum mengambil langkah hukum lebih lanjut.
"Hoaks itu banyak sekali di dunia maya, luar biasa," katanya.
Situasi mencekam terjadi di luar Kantor LBH Jakarta dari Minggu (17/9) malam hingga Senin (18/9) dini hari WIB. Massa
anti-PKI dari berbagai elemen menuding ada diskusi terkait PKI yang berlangsung di dalam kantor lembaga yang sudah ada sejak 1970 silam.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis, menduga massa yang berkumpul di depan kantor LBH Jakarta menerima hoaks di media sosial yang menyebutkan ada diskusi tentang PKI.
"Ya itu tadi, isu yang berkembang, kadang-kadang di medsos dan (berupa) hoaks. Itu yang sehingga dijabarkan oleh orang-orang yang hanya menerima informasi sepihak," ujarnya di Mapolda Metro Jaya.
Idham menilai, massa
anti-PKI itu tidak mengetahui kebenaran dari agenda yang diselenggarakan oleh LBH Jakarta.
"Mereka tidak tahu, berkumpul kemudian berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis," ucapnya.