Jakarta, CNN Indonesia -- Pengawal pribadi Ketua DPR
Setya Novanto, Corneles Towoliu telah rampung menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP. Dia mengaku dicecar soal kondisi kesehatan Setnov, yang tengah dirawat di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur.
"Soal sakit tadi ditanyakan apa benar kalau Pak Nov (Setya Novanto) itu sakit. Saya bilang memang benar bapak sakit," kata Corneles, yang keluar dari ruang pemeriksaan KPK sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (18/9).
Corneles mengatakan tak tahu menahu soal detail sakit yang diderita bosnya itu. Menurut dia, berdasarkan informasi dari anak Setnov, Ketua Umum Partai Golkar itu terbaring dengan banyak infus.
"Itu penuh jarum-jarum di sini nih (menunjuk badan), bapak diinfus kasihan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Corneles yang juga aktif di Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), organisasi sayap Partai Golkar itu mengklaim tak tahu menahu soal proyek e-KTP yang menyeret Setnov.
Dia menyebut, penyidik KPK juga menanyakan soal peran
Setya Novanto dalam proyek senilai Rp5,9 triliun itu.
"Itu ditanya memang, tapi saya tidak tahu sama sekali karena saya bawa anaknya. Jadi enggak tahu sama sekali, dibilang KTP-lah," ujarnya.
 Berdasarkan informasi dari anak Setnov, Ketua Umum Partai Golkar itu terbaring dengan banyak infus. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Khusus Kawal Anak SetnovCorneles mengatakan, dirinya ditugaskan Setnov untuk mengawal anaknya yang masih kelas 6 SD. Dia mengaku sudah menjadi pengawal anak Setnov sejak duduk di bangku sekolah Taman Kanak-kanak (TK).
"Ya, saya hanya antar anaknya saja. Jadi sewaktu-waktu saya disuruh jalan, saya jalan saja. Selesai antar anaknya, kadang-kadang kan anaknya pulangnya sampai sore, jam lima," tuturnya.
Dia menyebut sempat protes terhadap penyidik KPK lantaran ditulis sebagai ajudan Setnov. Menurut dia, dirinya hanya ditugaskan untuk mengawal anak Setnov sehari-harinya.
"Saya itu dibilang sebagai ajudan
Setya Novanto. Makanya saya protes di sini tadi. Jadi lain kali jangan. Karena tugas saya itu mengawal anaknya. Beliau itu punya ajudan ada dari TNI, ada dari Polri. Bukan saya," ujarnya.