Nurul Arifin: Jantung Setya Novanto Tersumbat 80 Persen

CNN Indonesia
Senin, 18 Sep 2017 12:22 WIB
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Golkar, Nurul Arifin, minta KPK menunda pemeriksaan terhadap Setya Novanto karena kondisi kesehatannya.
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Golkar, Nurul Arifin, minta KPK menunda pemeriksaan terhadap Setya Novanto akibat kondisi kesehatan sang Ketua Umum Golkar tersebut. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar, Nurul Arifin menyatakan sebagian besar fungsi organ jantung Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto terganggu.

Hal itu, kata Nurul, pun membuat Setya harus menerima tindakan medis di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta, Senin (18/9).

"Ternyata terjadi penyempitan dan fungsi jantungnya yang tersumbat itu 80 persen," ujar Nurul merujuk hasil pemeriksaan dokter terhadap pria yang juga menjabat Ketua DPR tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurul mengatakan, Setya sejak pagi berada di ruangan kateterisasi. Jantung Setya Novanto telah dipasang semacam ring atau cincin untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan jantung.

"Dan sekarang beliau masuk di ICCU (Intensive Cardiologi Care Unit)," ujar Nurul.

Nurul Arifin: Jantung Setya Novanto Tersumbat 80 PersenNurul Arifin bersama Setya Novanto dalam kesempatan bersama beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Di samping itu, perempuan yang hendak mencalonkan diri jadi Wali Kota Bandung itu menambahkan, ginjal Setnov juga mengalami kelainan. Lebih lanjut, Nurul mengaku belum bisa menjelaskan secara rinci karena dokter belum selesai memeriksa organ Setnov tersebut.

Sejauh ini, kata Nurul, Setnov masih sadarkan diri dan masih bisa diajak berkomunikasi. Namun, hanya dua orang yang boleh menjenguk Setnov di ruang ICCU.

Nurul sendiri tak bisa memastikan berapa lama Setya Novanto bakal menjalani perawatan. Atas dasar itu, pihaknya pun meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatur ulang jadwal pemeriksaan Setya.

"Saya kira lihat situasi kesehatannya ya. Kalau memang belum sembuh saya kira, ya minta penundaan lagi," kata Nurul.

Seharusnya hari ini, Senin (18/9) Setya memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai tersangka dugaan korupsi e-KTP. Hari ini adalah pemanggilan kedua yang dilayangkan KPK terhadap Setnov. Pemanggilan pertama dilakukan pekan lalu, namun Setya tak datang karena harus dirawat di RS MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta.

Selain meminta penundaan pemeriksaan ke KPK, Nurul menduga Setya Novanto pun tak bisa hadir dalam sidang praperadilan atas status tersangka dirinya yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER