Jusuf Kalla: Setya Novanto Pantas Mengundurkan Diri

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 26 Sep 2017 18:12 WIB
Desakan kepada Setya Novanto agar mundur dari jabatannya dari ketua umum Partai Golkar tidak hanya disuarakan DPP, tapi juga politikus senior Jusuf Kalla.
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga politikus senior Partai Golkar juga mengusulkan agar Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua umum Partai Golkar . (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai seharusnya Setya Novanto mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Partai Golkar.

Pandangan itu disampaikan JK setelah mendengar kabar hasil rapat pleno harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Senin (25/9). Rapat tersebut meminta kesediaan Setya mundur dari jabatannya dan menunjuk pelaksana tugas (Plt) ketua umum.

"Sepantasnya begitu, karena ini kita tidak bicara pribadi atau kita tidak bicara hanya legalitas. Kita bicara image, partai itu tergantung image masyarakat, penilaian publik," ujar JK kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/9)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK ingin Plt Ketua Umum Golkar yang dipilih adalah sosok politisi bersih. Selain itu, pengganti Setya diharap merupakan orang yang berpengalaman di partai berlambang pohon beringin itu.
Politikus senior Partai Golkar itu tidak memiliki nama khusus untuk menempati posisi Plt Ketua Umum sesuai hasil rapat pleno harian. Namun, banyak kader Golkar yang dianggap berkompetensi menduduki jabatan Plt Ketua Umum menggantikan Setya Novanto.

"Kalau publik sudah menyatakan pimpinannya jelek, apalagi pimpinannya begitu kan, jadi memang keputusan itu seharusnya demikian. Saya tidak tahu siapa yang pantas, banyak," tuturnya.

Sebelumnya, rapat pleno harian DPP Partai Golkar kemarin dihadiri pengurus harian, di antaranya Ketua Harian Nurdin Halid, Sekjen Idrus Marham, Koordinator Bidang Kepartaian Kahar Muzakir, Koordinator Bidang Politik Hukum Keamanan Yorrys Raweyai, Ketua Fraksi dan Bendahara Umum Robert Kardinal.

"Bunyinya itu meminta kesediaan beliau menunjuk pelaksana tugas," kata Kahar Muzakir di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/9).
Keputusan ini diambil setelah kajian elektabilitas Partai Golkar menunjukkan penurunan.

DPP Golkar akan menggelar rapat pleno pada Kamis (28/9) untuk mendengarkan jawaban dari Setya Novanto sekaligus membahas terkait permintaan pengunduran diri dan penunjukan Plt Ketua Umum.

(djm/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER