Panglima TNI Lapor ke Jokowi soal Impor 5.000 Pucuk Senjata

CNN Indonesia
Rabu, 27 Sep 2017 12:53 WIB
Presiden mengatakan dirinya sudah mendapatkan laporan langsung dugaan penyelundupan 5.000 pucuk senjata api oleh instansi non-militer dari Panglima TNI.
Presiden mengatakan dirinya sudah mendapatkan laporan langsung dugaan penyelundupan 5.000 pucuk senjata api oleh instansi non-militer dari Panglima TNI. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengatakan, ia telah mendengar penjelasan mengenai dugaan penyelundupan 5.000 pucuk senjata api oleh instansi non-militer langsung dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

“Tadi malam setelah saya dari Bali, (Panglima) sudah bertemu saya di Halim. Sudah dijelaskan,” kata Jokowi di JCC, Rabu (27/9).

Jokowi berkata, ia tidak akan mengomentari hal itu kembali sebab Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto telah meluruskan hal itu beberapa saat setelah menjadi polemik.
Penjelasan Gatot, kata Jokowi, sudah jelas. Tetapi, ia lebih memilih diam tak menjelaskan lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ya tidak bisa semua saya sampaikan,” kata dia.

Polemik ini bermula ketika Gatot menyampaikan temuan intelijen TNI dalam silaturahmi bersama purnawirawan TNI beberapa hari lalu.

Pernyataan ini mengundang banyak kritik terutama dari komisi pertahanan DPR karena hal itu seharusnya tak disebarkan dalam forum terbuka.

Di sisi lain, Gatot juga dinilai menyerbu instansi lain sehingga dianggap sedang berpolitik dan keliru.

Tetapi, Wiranto menyatakan, pernyataan Gatot akibat masalah komunikasi yang tidak tuntas.

Setelah mengecek langsung kepada TNI dan Polri, Wiranto menuturkan, keadaan sesungguhnya adalah pembelian 500 pucuk senjata dari Pindad untuk sekolah intelijen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER