Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan Program Bedah Rumah 2017 sebanyak 67 unit rumah di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (28/9). Dalam sambutannya, Djarot menyampaikan salam dari gubernur pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kepada warga setempat.
"Minggu lalu, ketemu Pak Ahok saya sampaikan, minggu ini kan (program bedah rumah) diresmikan. Dia bilang terima kasih, sampaikan salam pada warga Cilincing," ujar Djarot.
Djarot pekan lalu menyempatkan diri menjenguk Ahok yang saat ini tengah menjalani hukuman di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Djarot mengungkapkan kondisi terkini Ahok usai menjenguknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak lama, namun Djarot dan Ahok sempat berbincang-bincang berbagai hal. Menurut Djarot, Ahok dalam keadaan sehat walafiat. Bahkan, Djarot dan Ahok kerap saling melontarkan candaan dalam kesempatan.
"(Kami) guyon-guyon saja, tertawa. Sekarang (Ahok) banyak makan buah, olahraga, dan banyak baca. Wah, saya bisa kalah, nih," ujar Djarot seraya tertawa.
Djarot mengakui, membaca menjadi salah satu kegiatan yang rutin dilakukan di dalam penjara. Dia melahap banyak bacaan, terutama buku-buku tentang sejarah.
"Buku-buku pidato, buku pidato Bung Karno, dia lahap semua, hebat," ujarnya.
Peninggalan AhokAhok bagaimanapun punya jasa terhadap kemajuan Jakarta. Salah satunya program revitalisasi lingkungan berupa Program Bedah Rumah yang pengerjaannya dimulai saat Ahok masih menjabat Gubernur DKI, tepatnya bulan April 2017 lalu. Program Bedah Rumah dilaksanakan berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 51 Tahun 2017.
Karenanya, Djarot tak segan memberi ucapan selamat kepada para penghuni rumah yang dibedah. Namun, dia mengingatkan, agar rumah itu tidak dijual atau disewakan.
"Kepada 67 pemilik rumah yang telah selesai dibedah saya ucapkan selamat, tempati dan pelihara rumahnya. Jangan dijual atau dikontrakkan kepada pihak lain," kata Djarot.
Dari target semula sebanyak 83 unit rumah, hanya 67 unit rumah yang bisa direvitalisasi. Sedangkan 16 unit rumah lainnya tidak bisa dilakukan bedah rumah karena berbagai hal, seperti rumah yang bersangkutan pernah mendapat bantuan dari pihak lain dan bangunan rumah tidak mungkin dibedah karena berlantai dua.
Djarot pun mengimbau kepada para warga penerima bedah rumah tersebut agar mengikuti program keluarga berencana (KB). Ia telah menyampaikannya kepada ketua RT dan RW setempat.
"(Karena) anak-anak makin lama makin gede, makin membutuhkan ruang. Dengan cara seperti itu maka kita bisa mengendalikan pertumbuhan penduduk dan bisa menjaga kesejahteraan mereka," kata Djarot.