Ratusan Hektare Lahan Disiapkan bagi Korban Gunung Sinabung

CNN Indonesia
Jumat, 29 Sep 2017 09:15 WIB
Pemanfaatan lahan seluas 480 hektar masih menunggu izin Pemerintah Kabupaten Karo, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan KLHK.
Warga melihat Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi. (ANTARA FOTO/Maz Yons)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyatakan, pihaknya telah menyiapkan tanah seluas 480 hektar untuk budidaya pertanian warga terdampak erupsi Gunung Sinabung.

Pemanfaatan lahan tersebut saat ini masih menunggu izin dari pemerintah Kabupaten Karo, pemerintah provinsi Sumatera Utara, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Kami sudah siapkan 480 hektar tanah relokasi. Tidak untuk tempat hunian tapi sebagai budidaya pertanian," ujar Puan di kantor Kemenko PMK Jakarta, Kamis (28/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Puan mengatakan, penyediaan lahan ini merupakan salah satu upaya pemerintah pusat dan daerah untuk menangani para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung. Sementara untuk penanganan pengungsi erupsi pada 2010, kata dia, telah selesai dilakukan.

"Untuk penyediaan lahan ini penanganan untuk pengungsi erupsi tahun 2013," katanya.

Puan mengatakan, pemerintah telah berkomitmen untuk menangani relokasi untuk pengungsi korban erupsi Gunung Agung ini.

"Sudah terjadi komitmen berkaitan izin agar segera secepat-cepatnya relokasi pengungsi yang masih belum mempunyai tanah," kata Puan di Kantor Presiden, Kamis (28/9).


Lebih jauh Puan menambahkan, merelokasi pengungsi memang menjadi permasalahan utama selama ini. Pada 2010, saat Sinabung kembali meletus, 370 kepala keluarga telah direlokasi dan mendapat hunian. Sejak saat itu, aktivitas vulkanik Sinabung tinggi. Ribuan masyarakat diungsikan dari area terdampak letusan.

Tahap kedua yang ditujukan bagi 1.903 kepala keluarga disebut telah berjalan 80 persen. Sementara itu, sekitar 1.655 kepala keluarga akan direlokasi dalam tahap ketiga ke Siosar, daerah seluas 480 hektare.

Pengungsi yang akan direlokasi ke Siosar berasal dari Desa Mardinding, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-Garang dan Dusun Lau Kawar.


Permasalahan lahan relokasi tahap dua dan tiga telah berlangsung sejak awal tahun ini. Akibat ketiadaan lahan, mereka terancam tinggal di pengungsian dalam waktu lama.

Pasca kejadian awan panas guguran pada 28 April 2015, kubah lava di puncak terus mengalami pertumbuhan. Volume kubah semakin membesar, hampir 2 kali lipat dari sebelumnya dan tidak stabil, sehingga berpotensi guguran lava pijar, aliran lava, dan awan panas.

Terakhir Gunung Sinabung meletus pada awal Agustus 2017. Masyarakat dan wisatawan pun diminta wasapada serta tidak mendekat dalam radius 3 kilometer dari puncaknya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER