Jakarta, CNN Indonesia -- Orator Aksi 299 di sekitar Tugu Tani meminta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk bergabung bersama umat Islam untuk menegakkan kebenaran di Indonesia. Orator mengatakan hal tersebut dari atas mobil komando di sekitar Masjid Al-Fataa YAKPI yang berdekatan dengan Tugu Tani, Jakarta (29/9).
"Pak Gatot, mari bersatu di dalam menegakkan kebenaran di bumi tanah air ini. Jangan mau diadu domba," pekik orator melalui pengeras suara.
Orator lalu mengingatkan Gatot perihal riwayat Partai Komunis Indonesia (PKI) di masa lalu. Dia mengatakan, PKI membunuh para jenderal tentara, kiai, dan santri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat dari peristiwa masa lalu itu, orator menganggap wajar jika Gatot bersedia bergabung dengan umat Islam mencegah kebangkitan komunisme.
Orator juga meminta Gatot untuk terus bertindak tegas seperti yang ditunjukkan selama ini. Jangan sampai memberi ruang atau menunjukkan sikap kooperatif kepada simpatisan PKI.
"Masa kita mau minta maaf pada pembunuh?" tutur orator dengan nada tinggi.
Orator lalu memuji Gatot yang membeberkan informasi mengenai kepemilikan senjata antitank oleh polisi. Orator mengapresiasi tindakan Gatot tersebut karena masyarakat menjadi tahu reputasi kepolisian di masa kepemimpinan Jenderal Pol Tito Karnavian.
"Buat apa mempunyai senjata yang mematikan? Mau nyerang tentara? Jangaaaan. Jangan," kata Orator.
Aksi 299 digelar di dua tempat, yakni di depan gedung DPR/MPR dan Tugu Tani, Jakarta pada Jumat siang (29/9). Perihal aksi di Tugu Tani, koordinator Forum Umat Islam Bersatu, Rahmat Himran mengklaim bakal dihadiri sekitar 5 ribu peserta.
Namun, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, massa hanya berjumlah sekitar 200 orang. Di samping itu, massa pun dilarang melanjutkan aksi di sekitar Tugu Tani oleh kepolisian usai berkonvoi mengelilingi patung tani bercaping tersebut.
Kini, massa lanjut menyampaikan aspirasi di sekitar Masjid Al-Fataa yang berada di Jalan Menteng Raya, berdekatan dengan Tugu Tani.
(djm/djm)