Restrukturisasi Pengurus Golkar Diumumkan Setnov Pekan Depan

CNN Indonesia
Minggu, 08 Okt 2017 23:58 WIB
Restrukturisasi pengurus Partai Golkar akan diumumkan Ketua Umum Setya Novanto pekan depan. Salah satunya pencopotan Yorrys Raweyai.
Pekan depan Partai Golkar akan mengumumkan restrukturisasi kepengurusan, termasuk soal pencopotan Yorrys Raweyai. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- DPP Partai Golkar melakukan revitalisasi dan restrukturisasi kepengurusan, salah satunya dengan mencopot Yorrys Raweyai sebagai Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar. Pencopotan ini bakal secara langsung diumumkan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto pekan depan.

"Saya kira minggu depan ini ketum akan mengumumkan sendiri tentang bagaimana bentuk revitalisasi yang dilakukan oleh Ketum dan akan dilaporkan di dalam rapat pleno DPP Partai Golkar," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu (8/10) malam.

Pencopotan Yorrys tertuang dalam surat keputusan (SK) yang ditandatangani Novanto dan Idrus. Dalam surat yang beredar di kalangan wartawan, posisi Yorrys digantikan Letjen (Purn) Eko Wiratmoko.
Idrus mengatakan, revitalisasi dan restrukturisasi pengurus merupakan amanat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Golkar dua bulan lalu di Balikpapan kepada ketua umum. Revitalisasi dan restrukturisasi bertujuan untuk mengakselerasi kinerja kepengurusan yang tinggal menyisakan waktu kurang lebih dua tahun lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah perjalanan kepengurusan Partai Golkar pada Mei 2016 sampai sekarang ini ketum juga berpandangan  perlu segera dilakukan revitalisasi, dan ketum selama ini sudah mengambil langkah-langkah untuk itu," ujarnya.

Ketua Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Golkar Roem Kono membantah jika revitalisasi hanya berkaitan dengan Yorrys yang vokal menyuarakan perubahan di tubuh Partai Beringin.

Keputusan Novanto untuk mencopot Yorrys dari jabatannya, lanjutnya, juga tidak dipermasalahkan para pengurus daerah. Namun, Roem tidak secara gamblang mengungkap alasan penunjukan Eko sebagai pengganti Yorrys.

"Saya kira kita kan dulu ada hubungan historis antara TNI dan pegawai negeri. Jadi hubungan historis sampai sekarang masih terbangun," kata Roem di tempat yang sama.

Roem mengakui bahwa Eko baru saja pensiun dari kesatuan TNI tahun lalu. Meski baru bergabung, Roem menilai, mantan anggota Kopassus itu memiliki ketokohan sehingga layak dijadikan pengganti Yorrys.

"Ya itu kan ada pertimbangan, ketokohannya, popularitasnya, elektabilitas tinggi. Tidak usah jadi polemik," kata Roem.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER