Anies Sabar Ladeni Keluhan Warga di Balai Kota

CNN Indonesia
Kamis, 26 Okt 2017 10:43 WIB
Beragam masalah disampaikan warga kepada Anies Baswedan sejak jadi Gubernur DKI. Salah satunya warga dari Cilincing yang mengeluhkan mahalnya harga air.
Sempat meminta warga untuk tidak mengadukan semua masalah ke Balai Kota, Anies Baswedan tetap meladeni keluhan warga. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perlahan mulai terbiasa mendengar keluh kesah warga ibu kota yang datang mengadu ke Balai Kota DKI. Setiap pagi, saat itu juga Anies dengan sabar melayani satu per satu aduan warga.

Beragam masalah dilontarkan dari para warga kepada bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. Misalnya soal tarif air PAM per bulan yang dianggap oleh seorang ibu bernama Ani terlalu mahal.

Ani langsung menyergap Anies yang baru saja tiba di Balai Kota sekitar pukul 07.45 WIB. Dia langsung memberondong keluhannya kepada Anies. Wanita 42 tahun asal Cilincing, Jakarta Utara ini meminta Anies menurunkan harga air PAM. Sebab, pemilik kontrakan petak ini merasa keberatan dengan tarif air PAM saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak saya minta (harga) air PAM diturunkan, saya punya lima petak rumah yang dikontrakan, tapi mahal menurut saya, Rp500 ribu (perbulan). Tolong Pak diturunkan," kata Ani kepada Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (26/10).


Ani juga menyertakan sejumlah dokumen pembayaran air PAM. Dokumen-dokumen itu diterima Anies sembari sabar dan seksama mendengar keluh kesah Ani.

Sesekali Anies tampak membolak-balik kertas yang diberikan Ani sambil tersenyum. Tak ada kesan kesal sedikit dari mimiknya. Hanya beberapa kali Anies melontarkan pertanyaan terkait status Ibu tersebut.

"Suami di mana Bu?" kata Anies tetap memasang senyum.

"Saya janda pak, makanya saya punya satu rumah itu dipetak biar dikontrakan. Buat makan. Satu kamar saya sewakan Rp600 ribu, tapi harga air jadi mahal. Tolonglah pak turunkan," kata Ani.

Anies kembali tersenyum, dahinya sedikit berkerut mendapati Ani yang memaksa Anies menurunkan harga air PAM untuknya. Anies dengan telaten meminta Ani untuk mengurungkan keinginan itu.


"Ini harusnya bicarakan dulu, kan ada empat orang lainnya di situ (mengontrak). Kalau diturunkan yang lain bagaimana. Kan harganya sudah merata memang segitu," kata Anies

Ani sayangnya tak bergeming. Dia bersikeras agar Anies bersedia menurunkan harga air PAM hanya untuknya saja. Sebab dia menganggap harga air yang dibebankan padanya sangat memberatkan.

"Ya sudah bapak turunkan punya saya saja, yang lain enggak usah," kata Ani.

Masih dengan sabar dan senyuman, Anies tetap meminta Ani untuk bermusyawarah dengan penghuni kontrakan lainnya. Solusi itu disebut Anies yang terbaik alih-alih pihaknya menurunkan harga air hanya untuk satu pribadi saja.

"Ajak ngomong dululah. Sama yang ngontrak di ibu bicarakan dulu," kata Anies tanpa emosi.


Keluh kesah itu hanya satu dari sekian banyak yang disampaikan warga kepada Anies dan juga Wagub DKI Sandiaga Uno setiap pagi. Anies maupun Sandi juga tak mungkin menampung semua keluhan atau aduan warga ini.

Sandi tidak menginginkan semua permasalahan harus dilaporkan warga ke Balai Kota, selama tingkat pemerintahan wilayah masing-masing masih bisa menanganinya. Misalnya, persoalan administrasi kependudukan yang bisa dicakup oleh kelurahan setempat.

"Dari teman-teman Pemprov yang melayani (mengatakan) sebenarnya bisa dilayani di kelurahan dan kecamatan. Jadi sebenarnya warga nggak perlu jauh-jauh ke sini," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/10) lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER