Tangerang, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Harry Kurniawan membantah kabar yang menyebutkan gerbang utama pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses terkunci saat kebakaran terjadi, Kamis (26/10) pagi. Korban terjebak akibat api yang menutupi pintu gerbang.
"Pintu depan itu terbuka. Jadi ada saksi yang di luar dan saksi yang masuk. Berarti pintu depan terbuka," ujar dia, di lokasi kejadian, Jl. Raya Salembaran, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).
Buktinya, ada sejumlah karyawan pabrik yang menyelamatkan diri lewat gerbang utama tersebut. Selain itu, ada juga sejumlah orang yang masuk melalui gerbang utama saat kebakaran terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentang banyaknya orang yang kesulitan menyelamatkan diri dari dalam, ia menyebut bahwa gerbang utama pabrik sempat diselimuti kobaran api. Ia menduga hal itu menjadi penyebab pegawai pabrik kembang api terhalang untuk melarikan diri.
"Yang jelas karena pintu depan itu pada saat mereka bekerja itu tidak bisa keluar karena menurut keterangan saksi banyak, atau tertutup kobaran api," ucapnya.
Harry tidak membantah bahwa sejumlah karyawan terjebak di dalam pabrik saat kebakaran hingga tewas. Hanya saja, tukasnya, hal itu bukan akibat gerbang utama pabrik terkunci.
"Karena memang tidak bisa dihindari bahwa banyak barang yang ada di dalam pabrik itu barang yang mudah terbakar," tutur Harry.
Sebelumnya, sejumlah saksi mengatakan bahwa pintu gerbang pabrik tertutup pada saat terjadinya kebakaran.
Ledakan dan kebakaran yang melanda pabrik kembang api tersebut terjadi pada Kamis (26/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Api yang melahap pabrik tersebut baru dapat dipadamkan sekitar pukul 12.00 WIB.