Jakarta, CNN Indonesia -- Peringatan satu tahun Aksi Bela Islam 411 memperdengarkan suara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang direkam dalam telepon genggam. Rizieq menyampaikan ceramah tentang perjuangan sejumlah Aksi Bela Islam.
"Saat itu jutaan unat Islam melalukan aksi damai untuk membela Allah SWT, Nabi Muhammad , Al-Quran dan agama Islam yang dihujat gubernur kafir arogan di Jakarta," kata Rizieq dalam rekaman yang diperdengarkan di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/11).
Aksi Bela Islam merupakan bentuk protes sejumlah organisasi massa (ormas) Islam terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat itu menjabat sebagai gubernur DKI. Dia dianggap menodakan agama Islam lantaran menafsirkan Surat Al-Maidah ayat 51.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Aksi Bela Islam, kata Rizieq, umat Islam bisa belajar bahwa Allah akan membukakan jalan bagi siapa saja yang berjuang. Bukan hanya satu jalan, tetapi banyak jalan menuju kemenangan.
"Penista agama walau dilindungi negara kini dipenjara dua tahun sebagai penista agama, alhamdulillah. Bahkan Allah berikan kemenangan besar saat ini, Jakarta dipimpin gubernur dan wakil gubernur muslim," kata Rizieq.
Cerita soal PresidenRizieq menilai perjuangan yang dilakukan dalam Aksi Bela Islam tidak mudah. Hal itu terbukti dari Aksi 411 digelar di depan Istana Negara.
"Di depan Istana menunggu hingga matahari tenggelam dengan harapan diterima presiden untuk sampaikan aspirasi. Tapi apa meraka datang? Saat itu presiden tinggalkan istana, tak sudi terima ulama yang sampaikan petisi bela Islam," kata Rizieq.
Rizieq melanjutkan, "Saat itu ulama yang lakukan aksi damai ditembaki gas air mata sampai ada korban luka dengan dalih sudah malam. Sungguh ironis apa yang terjadi saat itu, ulama tidak bubarkan diri tapi tetap lakukan perlawanan dengan berdoa."