Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengatakan, masyarakat sudah bisa menikmati jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) sepanjang 8 kilometer yang menghubungkan Jakasampurna-Kampung Melayu mulai besok, Sabtu (4/11).
“Besok sudah bisa dipakai. Paling tidak (tol) ini bisa mengurai kemacetan,” kata Jokowi setelah meresmikan sebagian jalur Tol Becakayu, Jumat (3/11).
Jokowi mengatakan, pembangunan proyek ini sempat terhenti selama 21 tahun, tetapi ia dapat menyelesaikannya dalam dua tahun terakhir. Surat perintah kerja (SPK) pembangunan jalan tol telah dikeluarkan sejak 1996, namun terhenti. Proyek ini akhirnya dimulai kembali pada awal 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski besok Tol Becakayu sudah bisa dinikmati, pembangunan beberapa jalur tetap akan dilanjutkan. Salah satunya jalur menuju Tambun dan Bekasi Barat. Ia yakin pembangunan lanjutan itu tidak akan ada masalah dan akan terus berjalan.
“Diteruskan sehingga jalur Jakarta-Bekasi lancar. Percayalah kita ikuti terus ini. Dulu enggak percaya dua tahun lalu. Ini rampung kan sudah,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Usai meresmikan, Jokowi juga meninjau jalan tol menggunakan mobil
offroad. Ia didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Beberapa menteri turut mendampingi seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Menteri BUMN Rini Soemarno.
Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Becakayu sepanjang 8 kilometer yang menghubungkan Jakasampurna-Kampung Melayu. Tol ini mulai beroperasi pada Sabtu (4/11). (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Tol Becakayu secara keseluruhan memiliki panjang 23,8 km. Namun pembangunannya dibagi menjadi dua seksi. Sementara Jokowi baru meresmikan seksi 1B dan 1C hari ini, di antara 3 subseksi. Pintu tol dimulai dari gerbang Cipinang, Jakarta Timur hingga Jakasampurna.
Inisiasi pembangunan jalan tol untuk mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta ini sebenarnya muncul sejak 1995. Tahun berikutnya, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga menjadi investor pembangunan dan mendapat konsesi pengelolaan ruas tol.
Namun krisis moneter pada 1998 berimbas pada rencana pembangunan Tol Becakayu. Proyek tersebut pun mangkrak belasan tahun. Hingga pada 2013 Kementerian Pekerjaan Umum menggelontorkan dana Rp350 miliar untuk pembebasan lahan di sepanjang proyek itu.
Stimulus dari pemerintah untuk melanjutkan kembali proyek pembangunan tol itu ternyata tidak mendorong para investor. Dampak krisis ekonomi 1998 dan 2008 masih dirasakan para investor.
Pada akhirnya, Oktober 2014, BUMN Waskita Karya melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road mengambil alih sebagian besar saham Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Nilai transaksinya mencapai Rp240 miliar sehingga menguasai kepemilikan saham sebesar 60 persen.
Pada 5 Februari 2015, Surat Izin Mulai Kerja (SIMK) dikeluarkan untuk mengerjakan proyek sepanjang 8 km untuk seksi 1B dan 1C. Tol Becakayu ditargetkan rampung dan bisa digunakan secara keseluruhan pada 2019.