Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Padjajaran Bandung, Firman Manan, menilai unsur religiositas menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan partai pengusung bakal calon dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Menurut Firman, pemilih tradisional di Jawa Barat masih mengedepankan aspek agamais dalam memilih pemimpin.
"Ini terlihat dari pilgub sebelumnya (2008 dan 2013), Aher [Ahmad Heryawan] yang kental religiositasnya bisa menang dua kali. Juga, dilihat dari fenomena aksi 212, massanya paling banyak dari Jawa Barat," kata Firman di Bandung, Minggu (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firman berpendapat, setiap calon gubernur perlu didampingi sosok calon wakil gubernur yang mampu melengkapi kekurangannya. Salah satunya, kata dia, latar belakang calon gubernur harus dilengkapi latar belakang calon wakil gubernurnya.
Jika calon gubernur identik nasionalis, kata Firman, maka dia harus menggandeng calon wakil gubernur yang kental dengan kultur religi.
"Harus memilih calon wakil gubernur yang tepat. Memperkuat basis religi, jika dia citranya nasionalis," katanya.
Survei: Elektabilitas Ridwan Kamil masih TeratasLembaga survei Indocon merilis hasil survei yang dilakukan pada 10-22 Oktober dengan jumlah responden sebanyak 971 orang.
Dari survei tersebut, elektabilitas Wali Kota Bandung saat ini, Ridwan Kamil, masih lebih unggul di atas kandidat favorit lainnya. Emil--sapaan akrab Ridwan--memiliki elektabilitas mencapai 34,6 persen.
 Ridwan Kamil. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Ia disusul Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Mizwar. Dedi yang saat ini menjabat Bupati Purwakarta memiliki elektabilitas 15,3 persen, sementara Deddy 11,9 persen.
Sementara itu, untuk calon wakil gubernur, nama yang memiliki elektabilitas tertinggi adalah Desy Ratnasari (17 persen). Anggota DPR dari fraksi PAN itu disusul Bupati Tasikmalaya UU Ruzhanul Ulum (8 persen), dan istri dari Aher, Netty Prasetiyani (7 persen).
Direktur Eksekutif Indocon, Fajar Nursahid, mewanti-wanti mengenai para bakal calon gubernur maupun wakil gubernur karena posisi mereka masih riskan atau belum aman. Pasalnya, masih banyak pemilih yang belum mantap dalam menentukan pilihannya di Pilgub Jabar.
"
Strong voters [pemilih setia] lima kandidat potensial juga relatif rendah (di bawah 20 persen). Ridwan Kamil memiliki sekitar 15 persen pendukung loyal, Dedy Mulyadi 7 persen. Seharusnya, jumlah strong voters yang cukup aman di angka 40% ke atas," kata Fajar.
Indocon mengambil 971 sampel yang ditentukan secara proporsional terhadap populasi penduduk yang tersebar di 27 kabupaten/kota dan tingkat kesalahan pada survei ini sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Tiga kandidat bakal calon gubernur lainnya yakni Dedy Mizwar, Dede Yusuf dan Aa Gym memiliki angka pemilih setia yang tidak berbeda secara nyata karena berada dalam selang
margin of error.
Fajar mengatakan semua kandidat calon gubernur Jawa Barat 2018 yang kini muncul belum dalam posisi aman, termasuk Ridwan Kamil. Pasalnya sejauh ini para calon belum memiliki pemilih setia.
"Terlebih dari hasil Pilgub Jabar 2008 dan 2013, kandidat yang elektabilitasnya tertinggi, ternyata kalah," ujarnya.
(antara)