Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut, pembelian 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia akan disertai dengan seluruh persenjataannya. Penandatangan kesepakatannya dilakukan pada bulan depan.
"11 (Sukhoi) lengkap senjata. Siapa bilang enggak lengkap?
Bego tuh bilang enggak lengkap.
Ngapain kita beli pesawat enggak bisa
nembak. (Bisa)
nembak lah," cetus dia, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (14/11).
Hal ini diungkapkan dalam menanggapi pertanyaan tentang kelengkapan persenjataan 11 Sukhoi yang dipesan Indonesia dari Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryamizard melanjutkan, pembelian 11 Sukhoi itu dilakukan melalui proses imbal dagang. Artinya, tak semua dibayar dengan uang. Pemerintah Indonesia menawarkan, separuh dari nilai kontrak dibayar dengan komoditas andalan Indonesia.
"Dengan 50 persen imbal dagang, 50 persen berarti kan separuhnya bisa beli itu, kan bagus, kita beli duit enggak semuanya, perdagangan kita maju, karet segala macam, jadi kementerian pertahanan membawa dampak ekonomi juga," tuturnya.
Ryamizard sendiri tak merinci nilai kontrak keseluruhan pembelian 11 Sukhoi itu.
Ia hanya menyebut, proses pembelian 11 unit Sukhoi tersbut sudah selesai dan tinggal menunggu penandatanganan kontrak dengan pihak Rusia. Ryamizard juga mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
"Tinggal tanda tangan saya bulan depan," ujarnya mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat tersebut.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meminta pembelian 11 unit Sukhoi tersebut harus sesuai dengan persyaratan yang diajukan oleh TNI AU. Yakni, lengkap dengan persenjataannya.
"Apabila pesawat Sukhoi yang datang tidak sesuai dengan spek yang diminta oleh KSAU, maka saya perintahkan untuk dibatalkan. Kalau diterima berarti saya dan KSAU melaksanakan Insubordinasi kepada Presiden RI Joko Widodo," kata dia, dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com pada 31 Oktober.
Ia merinci, spesifikasi pesawat Sukhoi SU-35 yang diajukan KSAU adalah pesawat yang sudah siap tempur dengan persenjataan
Air to Air Missile,
Air To Ground Missile,
Bomb,
Ground Suport Equipment, Simulator,
Spare Part termasuk mesin cadangan.
"Semoga 11 Pesawat Sukhoi yang akan datang sudah dilengkapi sesuai dengan persenjataan yang butuhkan TNI AU, hal ini yang menjadi motivasi TNI dalam membeli pesawat tempur dari Rusia," ujarnya.
Pada 20 September, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menyebut pemerintah masih bernegosiasi soal harga 11 Sukhoi itu dengan Rusia.
Indonesia-Rusia pada prinsipnya telah bersepakat dalam pengadaan 11 unit Sukhoi SU-35 dengan sistem imbal beli, dengan total nilanya mencapai US$ 1,14 miliar. Namun demikian, kata Mardiasmo, negosiasi harga tetap dilakukan agar pesawat Sukhoi yang didapat bisa bertambah.
(arh/gil)