Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya pemerintah membeli pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia semakin dekat. Kementerian Pertahanan (Kemhan) memastikan pesawat Sukhoi telah sesuai kebutuhan TNI AU.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Totok Sugiharto, menuturkan proses pengadaan Sukhoi tinggal menunggu penandatanganan kontrak antara Indonesia dengan Rusia.
"Insya Allah (November)," ujar Totok lewat pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Totok mengatakan, pengadaan pesawat tempur Sukhoi SU-35 sesuai dengan spesifikasi teknis yang diajukan TNI Angkatan Udara.
"Sesuai spektek (spesifikasi teknis) TNI AU," kata Totok.
Namun, Totok enggan menjelaskan secara rinci spektek yang diajukan TNI AU.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto hanya mengatakan spektek telah diajukan TNI AU kepada Kemhan lewat Tim Evaluasi Pengadaan (TEP) Kemhan.
"Spektek diajukan berjenjang dan melalui TEP di Kemhan," ucap Hadi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, 31 Oktober silam, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan TNI akan membeli 11 Pesawat Tempur Sukhoi SU-35. Pesawat yang akan dibeli sesuai dengan persyaratan yang diajukan TNI AU untuk memperkuat Pertahanan Udara Nasional.
"Apabila pesawat Sukhoi yang datang tidak sesuai dengan spek yang diminta oleh KSAU, maka saya perintahkan untuk dibatalkan, kalau diterima berarti saya dan KSAU melaksanakan Insubordinasi kepada Presiden RI Joko Widodo," kata Gatot.
Kata Gatot, TNI telah mengirimkan surat kepada Kementerian Pertahanan RI dengan tembusan Presiden Joko Widodo.
"Dalam rapat terbatas, Presiden RI sudah memerintahkan agar pesawat tempur yang dibeli adalah Pesawat Sukhoi SU-35 yang siap tempur," katanya.
Gatot mengatakan, spek Pesawat Sukhoi SU-35 yang diajukan KSAU, sudah siap tempur antara lain dilengkapi persenjataan
Air to Air Missile, Air To Ground Missile, Bomb, Ground Suport Equipment, Simulator, Spare Part termasuk mesin cadangan.
"Semoga 11 Pesawat Sukhoi yang akan datang sudah dilengkapi sesuai dengan persenjataan yang butuhkan TNI AU, hal ini yang menjadi motivasi TNI dalam membeli pesawat tempur dari Rusia," kata Gatot.
Pembelian 11 pesawat Sukhoi SU-35 rencananya akan menggunakan skema imbal dagang. Agustus silam, Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan BUMN Rusia, Rostec.
Nantinya pesawat Sukhoi akan ditukar dengan sejumlah produk ekspor Indonesia mulai dari kopi, teh hingga minyak kelapa sawit.
(ugo/djm)