Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi lalu lintas dari negara-negara di wilayah Asia Tenggara (ASEAN) mewacanakan surat izin mengemudi (SIM) yang dikeluarkan masing-masing negara berlaku di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Wacana tersebut masih dalam tahap pertimbangan yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dalam acara ASEAN Traffic Police Forum (ATPF) 2017 di Jakarta dan Bali pada 14-18 November.
“Kegiatan ini forum polisi-polisi Asean yang bertugas di bidang lalu lintas. Tujuannya adalah membuat koordinasi misalnya tentang driving licenses (SIM) yang bisa diberlakukan di negara ASEAN ” Kepala Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Hotel Borobudur, Jakarta Selatan, Rabu (15/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito tidak menjelaskan lebih lanjut detail koordinasi yang akan dilakukan seputar wacana pemberlakuan SIM ASEAN ini.
Berdasarkan dokumen paparan ATPF 2017 yang diterima wartawan, wacana pemberlakuan SIM ASEAN bukan hal baru. Wacana ini sebelumnya pernah menjadi bahan diskusi dalam tiga pertemuan, yakni pada 1985, 2009, dan 2015.
Dalam dokumen paparan itu juga disebutkan, wacana ini kembali dibahas di ATPF 2017 dalam rangka menghadapi tantangan global serta menyokong integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Tito menyebut ATPF 2017 akan menjadi ajang bertukar informasi antarpersonel polisi lalu lintas negara di ASEAN, seperti dalam upaya mewujudkan keamanan dalam berkendara.
"Kegiatan ini bertujuan mengakrabkan hubungan antara komunitas polisi lalu lintas ASEAN," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengatakan pihaknya akan belajar mengenai upaya menekan angka kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas melalui forum ini.
Royke menyebut Indonesia masih menduduki peringkat tiga besar di ASEAN dalam angka kematian masyarakat yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas
Menurut Royke, upaya tersebut akan ditindaklanjuti dengan menjalin kerja sama bilateral antarlembaga kepolisian negara di ASEAN.
"Kurang lebih 28 hingga 30 ribu orang meninggal di jalan per tahun karena kecelakaan. Dibandingkan kejahatan terorisme kriminal lain, jauh," kata mantan Kapolda Papua Barat itu.
"Kami kerja sama nanti, ke depan ada kerja sama P to P (police to police) mungkin, atau ikatan ATPF ini, semua muaranya keselamatan di jalan," imbuhnya.
Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan ATPF 2017. Pada edisi perdana, forum ini diselenggarakan dengan menunjuk Vietnam selaku tuan rumah.
ATPF 2017 dihadiri delegasi dari sejumlah negara Asean yakni Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
(gil)