Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan, aparat keamanan harus menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
“Apakah kepolisian nanti diperkuat TNI melakukan langkah tegas dan kuat di Papua itu karena memang itu yang harus dilakukan untuk melawan kelompok kriminal,” kata Wiranto di Kompleks Istana Bogor, Kamis (16/11).
Hal itu disampaikan menyikapi insiden penembakan yang menewaskan anggota Brimob Polda Papua Brigadir Firman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firman tewas akibat tembakan peluru KKB saat bersama rekan-rekannya hendak menyergap pelaku penembakan terhadap kendaraan PT Freeport Indonesia di Mile 69 Tembagapura.
Selain Firman, satu orang anggota Brimob Polda Papua lainnya, Brigadir Kepala Yongky Rumte mengalami luka tembak di bagian punggung.
Wiranto memang tidak merinci langkah tegas yang harus diambil. Sebab ada batasan-batasan yang dibentuk di sana. Aparat pun disebut masih mengutamakan langkah persuasif.
Menurutnya, negosiasi hingga penentuan batas penyerahan senjata semua diserahkan kepada Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar dan Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVII Cenderawasih Mayor Jenderal George Elnadus Supit.
Di sisi lain, mantan Panglima ABRI ini juga akan memberi tahu negara-negara sahabat langkah tegas yang akan diambil aparat bukan bentuk penyalahgunaan wewenang.
“Kalau negosiasi terus tapi korban berjatuhan di kita bagaimana? Apa kita biarkan prajurit kita mati konyol hanya karena kita terus-menerus mengajak dan yang diajak tidak mau,” ucapnya.
(eks)