Kontak Senjata Terjadi Kala Evakuasi Warga di Tembagapura

Dias Saraswati & Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2017 17:32 WIB
Terjadi kontak senjata saat satgas gabungan TNI-Polri berupaya mengevakuasi warga yang diisolasi Kelompok Bersenjata di Desa Kimbely dan Banti, Tembagapura.
Ilustrasi penembakan. (Thinkstock/hurricanehank)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satgas Penanggulangan KKB gabungan aparat polisi dan TNI berhasil melakukan evakuasi ratusan warga sipil di Kampung Kimbely, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (17/11).

Berdasarkan informasi yang diterima dalam proses evakuasi warga itu terjadi kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang disebut mengisolasi warga di kampung Kimbely dan Banti, Distrik Tembagapura.

"Saat evakuasi sempat terjadi kontak senjata namun ada yang terluka baik dari aparat maupun warga," kata Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dari informasi yang dilanjutkan Kabiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, evakuasi itu dimulai dari pukul 09.30 WIT.

"Proses evakuasi sandera berjalan sampai pukul 12.00 WIT. Namun, terjadi penembakan oleh pihak KKB. Prses evakuasi tetap berjalan secara bertahap," ujar Rikwanto.

Dari pendataan sementara, Boy mengatakan jumlah warga sipil yang berhasil diveakuasi adalah 346 orang yang didalamnya terdapat 23 anak.


Sebelum proses evakuasi, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit yang juga berada di lokasi bersama Boy dan Asisten Operasi Kapolri, M Iriawan mengatakan transportasi yang disiapkan untuk mengangkut warga tak bisa diberdayakan. Hal itu akibat sejumlah titik jalan yang telah dirusak oleh KKB menggunakan alat berat.

Akhirnya Warga dievakuasi itu lalu dibawa berjalan kaki secara bertahap dengan jarak sekitar empat jam dari titik ke Mapolsek Tembagapura untuk diangkut ke Sport Hall mile 66. Ia mengatakan selanjutnya mereka akan dibawa ke ibukota kabupaten Mimika, Timika.

"Kita sudah bertemu dengan mereka [warga], dan kita lihat sendiri kondisi mereka sangat gembira menyambut kita," kata George.

"Operasi pembebasan yang dilaksanakan gabungan antara TNI dan POlri semuanya bisa dilakukan dengan lancar, dan berhasil. Dan, tidak ada satu masyarakat pun yang menjadi korban."

[Gambas:Video CNN]


Sementara itu, dikonfirmasi dari Jakarta, anggota Satgas penanggulangan KKB dari TNI yakni Kopassus 13 dan pasukan Raider 751 berhasil menguasai Kimbely. Selain itu, dua tim dari Taipur Kostrad berhasil menguasai wilayah Banti.

Kepala Pusat Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Muhamad Aidi mengatakan setelah Kimbely berhasil dikuasai pada pukul 07.00 waktu setempat, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit memerintahkan pasukan untuk menguasai pos kelompok bersenjata.

Namun, kelompok yang oleh Kapuspendam Cendrawasih diidentitaskan sebagai Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) itu melarikan diri ke kawasan hutan di gunung.

“Setelah seluruh wilayah di kuasai dan situasi dinyatakan aman, Pangdam XVII/Cenderawasih berkoordinasi dengan Kapolda agar segera mengirimkan Tim Evakuasi,” kata Aidi kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Jumat (17/11).

Tim evakuasi yang terdiri dari gabungan TNI/Polri melakukan evakuasi pukul 14.00 waktu setempat dan berhasil mengevakuasi 347 orang yang terdiri dari warga pendatang dan warga setempat.

Meski begitu, penduduk setempat lebih memilih untuk tetap tinggal dengan jaminan keamanan dan dukungan logistik.

“Saat ini pasukan pengamanan tetap tinggal di lokasi mengamankan korban dan kampung, ujar Aidi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER