Jakarta, CNN Indonesia -- Satgas Penanggulangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) gabungan aparat polisi dan TNI melakukan operasi untuk mengevakuasi warga sipil di Kampung Kimbely dan Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (17/11).
Selain mengevakuasi warga sipil yang selama ini diduga diisolasi dan diintimidasi kelompok bersenjata agar tak keluar, dua kampung tersebut pun dikuasai dan diamankan aparat.
Jumlah warga yang dievakuasi mencapai 347 orang, 23 di antaranya anak-anak dan telah dievakuasi ke Sport Hall di Mile 66 Tembagapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah itu tak mencakup seluruh penduduk di dua kampung tersebut. Seperti dikutip dari
Antara, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan warga asli Papua yang berada di kampung Banti enggan untuk dievakuasi.
Boy mengatakan mereka memilih kembali dan menetap di kampungnya.
Sebelum proses evakuasi, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit yang berada di lokasi bersama Boy dan Asisten Operasi Kapolri, M Iriawan mengatakan transportasi yang disiapkan untuk mengangkut warga tak bisa diberdayakan. Hal itu akibat sejumlah titik jalan yang telah dirusak oleh KKB menggunakan alat berat.
Akhirnya warga dievakuasi dengan cara berjalan kaki secara bertahap dengan jarak sekitar empat jam dari titik ke Mapolsek Tembagapura untuk diangkut ke Sport Hall Mile 66. Ia mengatakan selanjutnya mereka akan dibawa ke ibu kota kabupaten Mimika, Timika.
"Kita sudah bertemu dengan mereka [warga], dan kita lihat sendiri kondisi mereka sangat gembira menyambut kita," kata George.
"Operasi pembebasan yang dilaksanakan gabungan antara TNI dan Polri semuanya bisa dilakukan dengan lancar, dan berhasil. Dan, tidak ada satu masyarakat pun yang menjadi korban."
Sekitar 1300 warga sipil di Banti dan Kimbely terisolasi karena intimidasi KKB. Setelah mengamankan lokasi dan mengevakuasi warga sipil, polisi juga telah memublikasi identitas 21 anggota kelompok bersenjata di sana yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Mereka adalah Ayuk Waker, Obeth Waker, Ferry Elas, Konius Waker, Yopi Elas, dan Jack Kemong. Kemudian Nau Waker, Sabinus Waker, Joni Botak, Abu Bakar alias Kuburan Kogoya, Tandi Kogoya, Tabuni, Ewu Magai, Guspi Waker, dan Yumando Waker alias Ando Waker.
Selanjutnya Yohanis Magai alias Bekas, Yosep Kemong, Elan Waker, Lis Tabuni, Anggau Waker, serta Gandi Waker.
[Gambas:Video CNN] (kid/wis)